Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Jam Tangan Pilot Terbaik pada Masanya

KOMPAS.com - Jam tangan pilot (aviator watch) dulunya hanya dipakai oleh pilot pesawat terbang, atau mereka yang berkecimpung di dunia penerbangan.

Angka yang tebal, dial berukuran besar, desain sederhana, serta beragam fitur pada jam tangan pilot merupakan sesuatu yang dibutuhkan pilot ketika menerbangkan pesawat.

Setelah kemunculan instrumen digital dan komputasi makin canggih, fungsi jam tangan pilot mulai bergeser.

Seorang pilot tidak lagi mengandalkan jam tangan untuk menghitung kecepatan, jarak, waktu tempuh, atau zona waktu yang berbeda karena semuanya sudah ada pada instrumen pesawat modern.

Kini, jam tangan pilot tidak lagi diidentikkan sebagai jam tangan khusus pilot atau penerbang. Siapa saja yang dapat mengoleksi jam tangan tersebut?

Nah, jika kamu tertarik untuk membeli jam tangan pilot, ada baiknya mengetahui enam model arloji pilot dari berbagai watchmaker yang menjadi pelopornya.

1. Cartier Santos

Jam tangan ini dirancang oleh Louis Cartier pada tahun 1904. Ia mendesain jam tangan khusus untuk sahabatnya Alberto Santos-Dumont yang merupakan seorang pilot.

Santos-Dumont meminta Cartier untuk menciptakan jam tangan yang bisa dipakai di pergelangan tangannya, agar ia tidak kerepotan merogoh kantong baju atau celana untuk mencari jam saku ketika ia menerbangkan pesawat.

Hasilnya, lahirlah Cartier Santos, jam tangan pilot pertama di dunia.

2. Zenith Montre D'Aeronef Type 20

Pada tahun 1909, penerbang Perancis Louis Bleriot menjadi orang pertama yang berhasil melintasi Selat Inggris. Ia diketahui memakai jam tangan buatan Zenith dalam peristiwa tersebut.

Sejak saat itu, Zenith menorehkan catatan sejarah sebagai pembuat jam tangan pilot.

Di tahun 1939, Zenith memproduksi Montre D'Aeronef Type 20 untuk kokpit pesawat. "Montre d'aeronef" adalah kata dalam bahasa Perancis yang berarti jam tangan pesawat.

Jam tangan ini dipasang ke panel instrumen kokpit, dan ditemukan pada banyak pesawat Perancis kala itu.

Hingga saat ini, Zenith masih memproduksi seri Pilot ini dengan beberapa modifikasi, namun bentuknya masih serupa dengan aslinya.

3. Longines Lindbergh Hour Angle Weems

Desain jam tangan Hour Angle mengacu pada sistem navigasi yang dikembangkan di tahun 1927 oleh perwira Angkatan Laut AS, Philip Van Horn Weems.

Weems dan watchmaker Longines menciptakan jam tangan yang dibekali rotating disc, agar pemakainya dapat menyinkronkan jarum detik pada jam tangan dengan sinyal radio.

Ketika pesawat melintasi Samudra Atlantik, Lindbergh tidak mendapatkan sinyal radio. Beruntung ia berhasil tiba dengan selamat di Paris dari New York dalam waktu 33 jam, 30 menit, dan 29,8 detik.

Usai penerbangan itu, Lindbergh dan Longines berfokus membuat jam tangan dengan garis bujur waktu, Hour Angle, sekstan (instrumen untuk mengukur jarak sudut antara dua objek), dan almanak bahari guna menentukan posisi geografis.

Longines Lindbergh Hour Angle Weems menjadi instrumen navigasi baru yang dibawa Lindbergh dan watchmaker Longines ke dalam sebuah jam tangan.

4. The Beobachtungsuhren/B-UHR

Detail pada model jam tangan ini menjadi acuan untuk jam tangan pilot di era modern.

Sebut saja, angka Arabic berukuran besar yang mudah dibaca, crown berbentuk onion yang mudah diputar dengan sarung tangan, simbol segitiga di angka 12, dan tali panjang.

Beobachtungsuhren diproduksi oleh beberapa watchmaker seperti A Lange & Sohne, Laco, Stowa, Wempe, dan IWC.

5. Breitling Chronomat dan Navitimer

Pada tahun 1940, Breitling mengajukan paten untuk fungsi penggaris melingkar (circular slide rule) yang dapat dioperasikan di dalam jam tangan.

Jam tangan Chronomat itu laris di pasaran, sampai akhirnya pembuat jam memutuskan untuk menciptakan jam tangan yang benar-benar berguna bagi pilot pesawat terbang, yakni Navitimer.

Navitimer memiliki skala logaritmik yang berakar pada astronom asal Skotlandia di abad ke-17, John Napier.

Kemudian, Navitimer diadaptasi oleh ahli matematika bernama Marcel Roberts untuk mengukur tiga unit yang dibutuhkan pilot, yakni stat (jarak tempuh standar), km (kilometer), dan naut (mil laut).

Tiga unit tersebut memungkinkan pilot untuk melakukan perhitungan yang rumit, seperti kecepatan rata-rata dan konsumsi bahan bakar pesawat terbang.

6. Bremont MBI

Jam tangan tersebut diharuskan untuk bertahan melewati pengujian ketat ketika penggunanya duduk di kursi pelontar dan menghadapi ketinggian, suhu, serta getaran yang ekstrem.

Hasilnya, Bremont melahirkan jam tangan yang tangguh bernama MBI.

Model MBI ini hadir dengan cangkang tiga lapis, dudukan mesin anti guncangan, serta inner directional bezel.

Saat ini tentu sudah banyak seri dan merek jam tangan yang cocok dipakai dalam penerbangan dengan kemampuan beragam. 

Namun arloji-arloji di atas layak dikenang karena merupakan pembuka jalan bagi jam tangan pilot lainnya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/11/22/090119320/6-jam-tangan-pilot-terbaik-pada-masanya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke