Efek Negatif Sekolah Online pada Penglihatan Anak

KOMPAS.com – Terlalu lama melakukan sekolah daring di masa pandemi ini terkadang menimbulkan kekhawatiran di antara orangtua, terutama terkait kesehatan fisik anak. Antara lain anak jadi jarang bergerak aktif atau pun kerusakan mata akibat menatap layar terus menerus.

Melansir Medical Express, sebuah penelitian baru menemukan bahwa sekolah virtual dapat berdampak pada pengelihatan anak.

Hal ini membuat beberapa peneliti mencoba mencari tahu apa penyebabnya serta mendorong beberapa orang untuk mencari cara agar hal ini tak terjadi dan membuat perubahan.

Penelitian yang dipresentasikan dalam pertemuan tahunan American Academy of Ophthalmology itu menemukan bahwa sekolah virtual dapat menyebabkan sebuah kondisi yang disebut insufisiensi konvergensi.

Insufisiensi konvergensi adalah kondisi di mana mata tidak dapat bekerja sama untuk melihat objek dari dekat. Ini dapat menyebabkan satu mata mengarah ke luar, bukan ke dalam, bersamaan dengan mata lainnya, sehingga berpotensi membuat penglihatan ganda dan kabur.

Kondisi itu digambarkan dengan melihat kata-kata bergerak di sekitar halaman ketika mencoba membaca.

Penglihatan anak yang terganggu tentu akan menggangu proses belajar anak.

Karena itu, penelitian ini dapat membantu para profesional dan orangtua untuk mengetahui apa yang harus diperhatikan, dan kapankah anak perlu dibawa ke dokter mata untuk memperbaiki kerusakan yang diakibatkan sekolah virtual itu.

Penelitian ini membuat para peneliti mengamati lebih dari 100 siswa berusia antara 10 dan 17 tahun yang tidak memiliki masalah penglihatan sebelum pandemi. Hasilnya, ditemukan bahwa semakin banyak waktu yang dihabiskan siswa untuk belajar daring, semakin tinggi risiko kondisi ini terjadi.

Insufisiensi konvergensi sendiri terjadi karena ketika seseorang menggunakan layar komputer untuk waktu yang lama dan tidak berkedip sebanyak biasanya. 

Cara mencegahnya adalah anak perlu beristirahat melihat layar setiap beberapa waktu.