Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Masker Apa yang Cocok untuk Mencegah Omicron?

KOMPAS.com - Merebaknya varian baru SARS-CoV-2 B1.1.529 atau Omicron membuat banyak orang khawatir.

Menurut beberapa ahli, Omicron membuat tingkat efikasi atau kemanjuran vaksin Pfizer, Moderna, Johnson & Johnson, AstraZenecca, hingga Sinovac menurun.

Karena cara penularan varian ini sama dengan varian lainnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan orang-orang tetap memakai masker. Lalu, apa alasannya?

Masker melindungi diri dari Omicron yang mudah menular

Melansir Cleveland Clinic, pakar penyakit menular Steven Gordon, MD, mengatakan masker memang menghalangi embusan partikel virus ke udara di sekitar wajah.

Terlebih lagi, masker juga menjadi penghalang saat seseorang batuk atau bersin.

Tapi, tidak semua masker bisa menghalangi embusan partikel virus. Masker kain yang terbuat dari bahan seperti katun, tidak banyak melindungi diri ketika menghirup partikel pembawa virus, apalagi Omicron.

“Pada dasarnya, interaksi yang sebelumnya tidak mengakibatkan infeksi sekarang bisa membuat orang sakit,” ujar Dr. Gordon.

“Para peneliti masih meneliti seberapa menularnya Omicron daripada varian pendahulunya, tetapi pada titik ini, jelas bahwa Omicron memang lebih menular yang berarti kita semua perlu mengambil tindakan pencegahan tambahan," sambungnya.

Dr. Gordon juga menambahkan, kebersihan masker perlu dijaga sembari tetap menjaga jarak dari orang lain.

Masker terbaik melawan Omicron

Untuk memberi diri perlindungan terbaik melawan Omicron, sebaiknya hindari penggunaan masker kain.

Sebagai gantinya, pilihlah masker dengan filtrasi tinggi yang pas dengan bentuk wajah.

"Anda benar-benar harus memastikan membuat segel atau penutup rapat di sekitar hidung dan mulut untuk membuat Anda tetap aman,” kata Dr. Gordon.

Ia memberikan rekomendasi masker yang tepat dipakai untuk menangkal Omicron:

1. Respirator N95

Masker yang sudah sesuai dengan dengan standar kesehatan ini, sangat pas dengan wajah karena dilengkapi segel logam yang dapat disesuaikan di bagian hidung.

Respirator N95 mampu menyaring sekitar 95 persen partikel di udara dan hasilnya sangat efisien.

Di sisi lain, National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH) AS membagikan daftar masker yang disetujui.

“CDC masih merekomendasikan bahwa N95 diprioritaskan untuk petugas kesehatan, karena pasokannya terbatas sejak awal pandemi,” ujar Dr. Gordon.

“Jadi jika Anda tidak bekerja di tempat perawatan kesehatan, yang terbaik adalah memberikan masker ini untuk mereka yang melakukannya," ungkapnya.

2. Respirator KN95

Respirator KN95 juga dirancang agar pas dengan wajah karena membentuk lengkungan kecil di atas mulut dan hidung.

Lengkungan ini membuat Respirator KN95 memudahkan penggunanya saat bernapas dan bisa menyaring sekitar 95 persen partikel di udara.

Meski begitu, respirator KN95 tidak direkomendasikan oleh NIOSH tapi sebaliknya masker ini dijadikan standar oleh pemerintah China.

3. Respirator KF94

KF94 mirip dengan KN95 dalam tampilan dan kesesuaian dengan wajah. Masker ini mampu menyaring sekitar 94 persen partikel di udara.

Karena keefektifannya, Respirator KF94 menjadi standar masker di Korea Selatan.

Awas masker palsu

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mengungkapkan, sekitar 60 persen respirator KN95 adalah masker palsu.

Untuk mencegah orang-orang membeli masker palsu, CDC terus membagikan daftar merek yang direkomendasikan, ditambah detail ekstensif tentang cara memastikan membeli masker yang disetujui oleh Pemerintah AS, China, atau Korea Selatan.

“Yang terbaik adalah menemukan masker yang telah disetujui oleh otoritas kesehatan,” jelas Dr. Gordon,

“Tetapi kenyataannya, pada akhirnya, masker apa pun yang pas dengan wajah lebih baik daripada yang tidak.”

Itu berarti KN95 palsu mungkin masih menjadi pilihan yang lebih aman daripada masker bedah persegi panjang yang tipis atau masker kain bermotif.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/12/30/134458820/masker-apa-yang-cocok-untuk-mencegah-omicron

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke