Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Akal Cerdik Nenek 73 Tahun Asal New York Sukses Kelabui Penipu

KOMPAS.com - Nenek berusia 73 tahun asal Long Island, New York, sukses mengelabui penipu yang berusaha mengakalinya.

Jean, nama wanita lansia itu, sedang bersantai di rumahnya ketika menerima telepon dari nomor tak dikenal.

Penelepon itu mengaku sebagai cucunya yang sedang ditangkap polisi akibat berkendara dalam keadaan mabuk.

Jean diminta mengirimkan uang sebesar 8.000 dollar AS atau sekitar Rp 114 juta sebagai jaminan untuk membebaskan cucunya dari penjara.

Telepon itu juga melibatkan beberapa orang tak dikenal lainnya, termasuk yang mengaku sebagai polisi dan pengacara cucu Jean.

Ada juga yang mengaku sebagai pemberi jaminan yang akan datang mengambil uang tersebut.

Cerita karangan itu cukup meyakinkan, apalagi si penipu berakting sungguh-sungguh agar nenek itu panik dan segera mengirim uangnya.

Namun, modus penipuan itu tak berhasil menjebak Jean karena satu detail utama.

"Saya tidak punya cucu yang menyetir, jadi saya tahu itu penipuan," katanya, dikutip dari Insider.

Geram dengan perbuatan tersebut, Jean memutar otak agar bisa mengakali dan menjebak penipu itu.

Ia kemudian memancing penipu itu datang ke rumahnya dengan dalih menyimpan uang itu di kamarnya.

"Saya mengatakan kepadanya bahwa saya memiliki uang di rumah. Yah, dia jatuh pada umpan itu," katanya.

Tak lupa, ia melaporkan telepon dan jebakannya itu kepada petugas polisi setempat yang langsung bertindak cepat.

Seorang pria yang menyamar sebagai petugas jaminan tiba di rumah Jean untuk mengambil uang itu.

Saat dia berbalik untuk pergi sambil membawa uangnya, petugas polisi sudah menghadang dan langsung menangkapnya.

Pelakunya, Joshua Estrella Gomez (28), kemudian dijebloskan ke penjara dan didakwa dengan tuduhan percobaan pencurian besar-besaran di tingkat ketiga.

Modus penipuan serupa sudah banyak terjadi di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Umumnya, korban berhasil terkecoh karena akting yang meyakinkan dari penipu yang memanfaatkan kepanikan saat ditelepon.

Namun, Jean membuktikan bahwa akal sehat dan kepala dinginnya, meski di usia senja, sukses mengakali balik si penipu.

Juru bicara PD Nassau County yang menangani kasus itu, Richard Lebrun, mengatakan, tindakan heroik Jean memang layak dipuji.

Namun, ia menyarankan masyarakat untuk memblokir panggilan dan teks yang tidak diinginkan untuk menghindari penipuan.

Jika ada yang menelepon mengaku telah ditangkap polisi, kita dianjurkan menghubungi orang itu atau anggota keluarga untuk mengonfirmasi.

"Tahan diri diri dan bujukan untuk segera bertindak," kata Lebrun soal permintaan mengirimkan uang itu.

Menurut dia, bisnis yang sah akan memberi waktu untuk melakukan pembayaran dan bukannya terburu-buru.

Selain itu, jangan pernah membayar atau mengirim uang ke orang lain atau bisnis yang tidak dikenal agar tidak menjadi korban penipuan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/01/26/123507720/akal-cerdik-nenek-73-tahun-asal-new-york-sukses-kelabui-penipu

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com