Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menurut Survei, 60 Persen Orang Indonesia Suka Kisah Perselingkuhan

KOMPAS.com - Survei “Perselingkuhan: Ngeselin yang Jadi Trending Topik’’ yang dilakukan Jakpat dan Cabaca mendapati temuan bahwa mayoritas orang Indonesia menyukai cerita perselingkuhan.

Hal itu diketahui usai Jakpat dan Cabaca menyurvei 209 responden di mana sebanyak 60,29 persen tertarik dengan kisah, film, atau drama bertemakan perselingkuhan.

Dari survei tersebut, didapati fakta sebanyak 32,54 persen responden memilih serial "Layangan Putus", disusul drama "The World of Married" di posisi kedua sebagai judul cerita, film, atau drama perselingkuhan paling berkesan.

“Salah satu penyebab cerita tentang perselingkuhan ini disukai, bisa jadi karena sangat dekat dengan keseharian," kata Fatimah Azzahrah, Co-Founder Cabaca dalam rilis yang diterima Kompas.com, Kamis (24/2/2022).

Serial Layangan Putus yang viral beberapa waktu lalu ternyata masih memiliki "taji" untuk menyedot perhatian publik, terutama yang menyukai cerita perselingkuhan.

Terbukti, bayang-bayang Lydia yang diperankan Anya Geraldine masih membekas di hati para penonton sampai-sampai sosoknya "dibenci" warganet di media sosial.

Karena popularitasnya, serial ini kemudian menjadi "tontonan wajib" bagi para istri yang tidak ingin rumah tangganya bernasib sama seperti Aris dan Kinan.

Akibat Layangan Putus, banyak warganet mulai berbagi cerita dan membahas kembali kasus-kasus perselingkuhan yang pernah terjadi sebelumnya.

Sebut saja kasus perselingkuhan yang melibatkan aktor Jepang Masahiro Higashide.

Dia diketahui berselingkuh dengan lawan mainnya Erika Karata yang dikenal karena membintangi drama Korea "Arthdal Chronicle".

Selain itu, masih ada kasus perselingkuhan antara aktris Korea Kim Min Hee dengan sutradara film Hong Sang Soo yang mengejutkan publik pada tahun 2017 silam.

Kedua kasus perselingkuhan tersebut kembali dibahas sebab orang-orang menganggap ceritanya hampir sama dengan yang diceritakan di Layangan Putus.

Hal ini pun semakin membuat orang-orang tertarik untuk mengikuti berbagai cerita yang berkaitan dengan topik perselingkuhan.

Tidak hanya melalui tayangan serial atau film, orang-orang juga suka mengetahui cerita perselingkuhan dari novel.

Sudah ramai dibahas sebelum Layangan Putus

Ternyata, topik perselingkuhan sudah menjadi perbincangan hangat saat drama Korea "The World of Married" tayang.

Alur ceritanya yang menguras emosi, membuat para penonton kesal sekaligus penasaran di bagian ending. Tidak mengherankan jika drama ini akhirnya menjadi buah bibir.

Ketertarikan yang sama juga tampak dari banyaknya orang yang membaca novel bertemakan perselingkuhan.

Di platform baca Cabaca, cerita-cerita yang mengangkat tema perselingkuhan ternyata memiliki jumlah pembaca yang tinggi.

Sebut saja novel "The Bad Guy" karya Ami_Shin dengan lebih dari 34.890 pembaca, novel "Selingkuhan CEO" karya Belladonna Tossici dengan lebih dari 20.760 pembaca, dan novel "Enmeshed" karya Marrygoldie dengan lebih dari 17.230 pembaca.

Dari jumlah pembaca yang tinggi tersebut dapat dilihat jika novel yang mengangkat tema perselingkuhan banyak diminati oleh para pembaca.

"Entah itu dialami sendiri ataupun dialami oleh orang terdekat kita. Atau mungkin banyak juga yang merasa baru bisa bersimpati jika membaca atau menonton cerita-cerita tersebut,” ujar Fatimah.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/02/24/144243220/menurut-survei-60-persen-orang-indonesia-suka-kisah-perselingkuhan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com