Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Putus Cinta dengan Camilla Cabello, Shawn Mendes Galau soal Hidupnya

Penyanyi berusia 23 tahun asal Kanada tersebut juga mengisahkan tentang bagaimana lirik lagu barunya mencerminkan perjuangan hidupnya yang sebenarnya.

Hal itu terkuak saat pelantun "Treat You Better" itu mengunggah sebuah video di Twitter pada Jumat (18/3/2022) lalu.

"Kamu tidak akan pernah tahu apa hal yang datang setelah kamu putus cinta dengan seseorang," ujar Mendes.

"Misalnya, siapa yang harus aku hubungi ketika aku mengalami serangan panik, siapa yang perlu dihubungi ketika merasa di ujung tanduk."

"Dan aku pikir, itulah kenyataan yang harus aku hadapi saat aku benar-benar sendiri, dan aku benci itu. Itu kenyataan dalam hidupku," kata dia.

Putus cinta

Bulan November lalu, Mendes dan Cabello mengumumkan perpisahan mereka setelah dua tahun bersama.

Keduanya juga mengaku akan tetap menjadi teman baik setelahnya.

Lalu pada awal bulan ini, Cabello kian menegaskan perpisahannya itu melalui single barunya, "Bam Bam".

Dalam lagu duetnya bersama Ed Sheeran itu, Cabello menyanyikan lirik lagu yang menceritakan bahwa hidup dapat berubah setelah putusnya hubungan asmara.

"You said you hated the ocean but you're surfin' now. I said I'd love you for life but I just sold our house," begitu penggalan opening lagu yang dinyanyikan Cabello.

Padahal, sebelumnya ia sempat memberi tahu penggemarnya bahwa dia sempat merasakan "ketakutan paling aneh" dengan serangan panik saat berenang di laut pada malam hari.

Sementara itu, Cabello menjual rumahnya di Los Angeles pada bulan Desember, atau satu bulan setelah ia dan pelantun "Wonder" itu putus.

Cabello juga sempat mengakui, lirik single barunya itu hendak “mengatakan sesuatu tanpa mengatakannya”. Hal itu diungkapkan pada Zane Lowe di acara New Music Daily Apple Music 1.

"Aku merasa hal terbaik adalah menyorot suatu detail. Pada dasarnya, mengatakan sesuatu tanpa mengatakannya," kata Cabello.

Sementara itu, dalam wawancara untuk cover story-nya dengan Billboard baru-baru ini, Mendes mengatakan tentang inspirasi barunya, yaitu untuk fokus meninggalkan jejak di industri musik.

"Bagiku, itu bukan ingin mengatakan, ‘aku harus mengubah dunia’. Aku hanya mengatakan bahwa itulah ambisiku, untuk memengaruhi budaya,” ujar pelantun “Mercy” itu.

“Aku ingin menghargai kesempatan yang telah diberikan padaku sebagai pekerja seni, untuk membuat sesuatu yang nyata,” sambung dia.

Kini, Mendes tengah mengerjakan album baru dan bersiap untuk Wonder World Tour-nya, yang akan dimulai pada bulan Juni mendatang di Portland, Oregon.

Mendes juga mengaku lebih memedulikan musiknya, bukan seberapa besar venue dan acaranya.

"Aku tidak pernah ingin berhenti bermain musik, bahkan jika aku bernyanyi untuk 10 orang di sebuah bar," kata dia.

"Dan aku hanya ingin tampil di pertunjukan yang lebih besar jika aku bisa melakukannya dengan membuat musik yang otentik,” tambah dia.

Mendes juga mengatakan, dulu dia sempat berpikir untuk hanya menulis lagu-lagu yang akan “hit”. Namun, kini prioritasnya berubah.

"Jenis musik yang ingin aku buat adalah musik yang ingin aku dengar dan yang penting bagiku,” tegas dia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/03/21/100000820/putus-cinta-dengan-camilla-cabello-shawn-mendes-galau-soal-hidupnya-

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com