Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah Inspiratif Marsela Limesa, Perempuan yang Masuk Forbes

KOMPAS.com - Di balik kesuksesan BeautyHaul dan Somethinc yang bergerak di bidang kecantikan, perjalanan karier salah satu pendirinya, Marsela Limesa bisa memberi inspirasi.

Marsela juga menjadi salah satu co-founder BeautyHaul, e-commerce yang menawarkan pengalaman berbelanja kosmetik simpel dan memenuhi kebutuhan pelanggan hanya dalam satu kali klik.

Bahkan Beautyhaul telah memiliki 13 gerai yang rencananya akan terus berekspansi melalui integrated beauty ecosystem mulai dari product review, blog, forum penjualan, komunitas hingga event.

Sudah ada lebih dari 200 brand kecantikan lokal dan internasional yang dipercaya menjadi partner serta distributor tunggal.

Di tahun-tahun pertama, bisnis skincare tersebut tumbuh lebih dari 25 kali lipat hingga akhir Desember 2021.

Brand Somethinc juga mendapatkan penghargaan kategori serum kecantikan dengan pembelian terbanyak di Tokopedia Award.

Selain itu setiap kali ada double date campaign, penjualan skincare tercatat nomor satu di Shopee dari 2021 sampai 2022.

Berkat pencapaiannya, pada tahun 2022, Marsela masuk ke dalam daftar majalah Forbes Indonesia 30 Under 30 dengan kategori retail dan e-commerce.

Inovasinya membuat e-commerce, BeautyHaul sukses berjalan dan cukup dikenal bagi para "pemain lama" yang tertarik di bidang kecantikan.

Berawal dari website, kini BeautyHaul telah memiliki flagship store sendiri untuk memenuhi kebutuhan pelanggan akan produk kecantikan. 

Inovasi brand Somethinc

Kekuatan dari storytelling tentang bahan baku yang digunakan pada serum menjadi kunci sukses memperkenalkan Somethinc ke beauty enthusiast di Indonesia.

"Kita mengerti edukasi marketnya. Kita melihat bahan baku, karena produk ini akan dipakai di wajah jadi nggak bisa sembarangan," kata Marsela.

Saat itu seolah menjadi kesempatan emas pula bagi Somethinc yang menghadirkan suatu produk dan belum banyak brand yang melahirkan produk serupa.

Meski demikian, awal perjalanan Somethinc tidak semulus yang diharapkan. Pembelian masih sedikit bahkan hanya terjual satu paket per bulan.

"Pertama kali launching juga di BeautyHaul. Ibaratnya yang beli awalnya juga dikit, satu paket per bulan. Karena awalnya orang berpikir buat apa beli brand lokal," tambahnya.

Pada saat itu, pelanggan di Indonesia juga masih agak ragu membeli produk lokal sementara produk dari luar negeri sudah banyak yang terkenal, tapi tentu saja harganya pasti mahal.

Dalam perjalanan bisnisnya, dia pun tersadar bahwa inovasi dan kepercayaan konsumen merupakan kunci dari keberhasilanya menggeluti bidang kecantikan.

"Kami melakukan inovasi terobosan serum waktu belum banyak serum beredar. Kemudian kita mengeluarkan 120 make-up produk pada saat pandemi," tuturnya.

"Lalu ada serum DNA Salmon yang saat itu orang hanya berpikir DNA Salmon hanya ada di klinik kecantikan. Tapi saya buat versi skincarenya,"

"Inovasi tidak berhenti menghadirkan sesuatu yang baru. Kita pun percaya kalau tidak ada inovasi maka growth kita bisa stagnan."

Sementara untuk meningkatkan kepercayaan dari pelanggan, dia juga mengandalkan kualitas yang diberikan. Sebab, jika hanya inovasi saja tanpa dibarengi kualitas, maka bisnisnya tidak akan berjalan sesukses ini.

"So far hampir jarang launching produk itu gagal, salah satunya itu untuk BeautyHaul dan Somethinc dan tetap membangun customer love,"

Bahkan sampai sekarang, dia masih suka menjawab pertanyaan saat live di media sosial. Sebab, dia ingin mengetahui sebenarnya apa yang dibutuhkan pelanggan untuk menjawab kebutuhan mereka.

Membangun kepercayaan konsumen dengan "word of mouth"

Selain mempelajari strategi storytelling tentang bahan baku dan khasiat yang digunakan pada suatu produk, Marsela juga percaya pada kekuatan "Word of mouth" dalam menjalani bisnis kosmetik.

Koneksi yang terbangun melalui reseller dan beauty enthusiast berperan penting dalam perkembangan bisnis Somethinc.

"Banyak banget user Somethinc awal itu adalah beauty enthusiast. Kalau kita lihat dari beauty event. Itu biasanya yang ramai pasti brand yang dikenali beauty enthusiast daripada yang targetnya mass (luas)," paparnya.

Dibantu strategi komunikasi dari mulut ke mulut tersebut, terbentuklah kepercayaan konsumen terhadap setiap produk yang diluncurkan Somethinc.

Terlebih strategi marketing yang diterapkan adalah sebagai personalized brand, yang mana brand tersebut menghadirkan berbagai jenis perawatan wajah sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

Dari yang awalnya serum, kini mereka sudah memiliki 165-170 produk perawatan kulit yang bisa mengatasi berbagai masalah kulit wajah.

"Kami memang punya opsi yang cukup lengkap. Artinya, kita harus berinvestasi waktu untuk mengedukasi soal produk itu ke masyarakat luas," tambah Marsela.

"Ini perjalanan panjang, beruntungnya repeat penjualan lumayan oke. Orang pakai lagi."

Tantangan dalam membangun bisnis kosmetik

Brand Somethinc baru berjalan tiga tahun dan membutuhkan banyak energi untuk membangun tim yang tepat.

Mengatur sistem dan membangun tim yang tepat menjadi tantangannya dalam membangun bisnis.

Dia sadar betul bahwa membangun bisnis yang memiliki growth yang cukup signifikan membutuhkan kerja sama tim.

"Jadi kita harus do the right team as a company. Saat ini sudah ada 600an karyawan termasuk di warehouse dan SPG," tutur Marsela.

Untuk ke depannya, dia pun berharap agar timnya semakin kuat dan kompak karena ada target untuk go internasional.

Beberapa produknya juga sudah terdaftar di beberapa negara di Asia Tenggara.

"Mudah-mudahan brand lokal bisa keluar negeri. Sebenarnya secara kualitas kita itu nggak kalah," tutup dia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/04/20/093746720/kisah-inspiratif-marsela-limesa-perempuan-yang-masuk-forbes

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke