Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah Stephen Curry Beli Kondo Rp 117 Miliar karena Takut Macet

Tengok saja, cuma gara-gara takut terjebak macet bintang Golden State Warriors itu dengan entengnya merogok kocek hingga Rp 117 miliar untuk membeli kondominium.

Curry memang pria kaya raya. Pada musim panas 2017 silam, Stephen menjadi atlet NBA pertama dalam sejarah yang menandatangani kontrak senilai lebih dari 200 juta dolar AS atau sekitar Rp 2,9 triliun.

Awalnya, Stephen menandatangani kontrak empat tahun dengan Warriors senilai 44 juta dollar AS atau sekitar Rp 644 miliar.

Setelah kontraknya habis, dia kembali menandatangani kontrak untuk lima tahun ke depan dengan nilai yang fantastis, yaitu 201,15 juta dollar AS  atau kira-kira Rp 2,94 triliun.

Angka tersebut belum termasuk pendapatan lain di luar lapangan. Misalnya, dari Under Armour yang memilih Curry menjadi brand ambassador-nya.

Dengan uang sebanyak itu, membeli tempat tinggal mewah dan strategis tentu bukan hal sulit bagi dia.

Nah, hal itu pula yang dilakukannya pada 2019 lalu.

Tentu saja, Stephen Curry harus ikut pindah bukan?

Untuk itu, dia membeli sebuah rumah senilai 31 juta dollar AS atau sekitar Rp 454 miliar di Atherton.

Namun, perjalanan dari rumah barunya menuju Chase Center rupanya sangat merepotkan. Tak jarang, dia terlambat sekitar 20-25 menit.

Lantas, jika kebanyakan orang akan berangkat lebih cepat agar tidak terlambat, Curry lebih memilih untuk membeli tempat tinggal baru di dekat Chase Center.

Alasannnya, ya tak lain untuk menghindari kemacetan.

Tempat tinggal baru yang dipilih Curry berada di lantai 30 sebuah kondomonium di Four Seasons Residence seharga 8 juta dollar AS atau sekitar Rp117,2 miliar.

Meski mahal, tempat itu hanya berjarak lima menit dari Chase Center, membuat dia dapat beristirahat sebelum dan sesudah pertandingan dengan nyaman.

Tak hanya itu, restoran milik istrinya, Ayesha Curry, restoran International Smoke pun hanya berjarak beberapa blok dari kondomonium tersebut. Semakin strategis, kan?

Ya, orang kaya mah bebas, memang...

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/05/20/150000520/kisah-stephen-curry-beli-kondo-rp-117-miliar-karena-takut-macet

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com