Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ajarkan Anak Berani Meminta Tolong Kepada Orang Lain

Oleh: Nika Halida Hashina dan Ristiana D. Putri

KOMPAS.com - Tiga kata magis yang terdiri dari terima kasih, mohon maaf, dan tolong merupakan tata krama dasar yang wajib diajarkan kepada anak sejak dini.

Sering kali orangtua luput untuk mengajarkan anak dasar tata krama sebelum terjun ke dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karenanya, anak sering kali tidak paham apa yang sebaiknya dan tidak seharusnya dilakukan.

Memberi pemahaman kepada anak mengenai kesopanan ini akan membantu menanam kebiasaan baik hingga ia dewasa nanti.

Salah satu kata yang masih sering lupa diujarkan adalah kata 'tolong'. Selain lupa karena tidak terbiasa, sering kali orang juga merasa malu mengungkapkan kata ini karena enggan merepotkan orang lain.

Padahal kata ini penting diucapkan atau diajarkan kepada anak karena sebagai manusia kita harus mengetahui kapasitas diri. Selain itu, harus sadar pula bahwa tidak selamanya segala hal dapat dilakukan seorang diri.

Seperti pemikiran burung Woodpecker dalam drama audio "Dongeng Woodpacker yang Ribut" siniar Dongeng Pilihan Orangtua. Burung ini merasa bahwa ia bisa melakukan sendiri. Padahal, ia memiliki teman yang dapat dimintai pertolongan saat kesulitan.

Meminta Tolong Diperbolehkan Jika Kita Benar-benar Kesulitan

Ajarkan anak untuk mengujarkan kalimat dan intonasi yang baik dalam meminta tolong. Misalnya, dengan kata yang santun dan nada yang lembut. Hal ini dapat diajarkan sejak anak batita karena pada usia tersebut ia sedang melalui tahap imitasi sekitar.

Ketika anak sudah lebih besar, ajarkan ia untuk tidak malu meminta pertolongan saat benar-benar butuh. Meminta bantuan kepada orang lain nyatanya bukan menandakan kita lemah. Justru, ia yang akan memberikan kekuatan pada manusia untuk menyelesaikan masalah.

Secara perkembangan, ketika anak memasuki usia remaja, ia sudah paham mengenai konsep penyelesaian masalah melalui tugas-tugas di sekolahnya. Namun, di awal mereka akan merasa lebih sulit untuk meminta bantuan karena masih dalam masa transisi dari pemikiran anak sekolah dasar yang dangkal.

Ditambah lagi dengan kesadaran diri dan rasa insecure di masa pubertas. Mereka akan menimbang-nimbang untuk meminta bantuan karena merasa “sudah besar” dan harus menyelesaikan masalahnya sendiri.

Dalam hal ini, peran orangtua sangat besar untuk meyakinkan anak bahwa ia boleh mendiskusikan masalah apa pun yang dihadapi bersama mereka. Malu untuk bertanya dan terjebak dalam pola pikir yang menghambat pertumbuhan mereka bisa membawa dampak buruk.

Melansir laman teachthought, berikut adalah beberapa cara yang bisa orangtua beritahu agar anak berani meminta tolong.

1. Dorong Anak untuk Mau Meminta Bantuan

Katakan kepada anak bahwa meminta bantuan orang lain itu diperlukan. Mulai dari orang-orang terdekat, seperti keluarga atau teman.

2. Mengajukan Pertanyaan Adalah Keberanian, Bukan Kelemahan

Beri pengertian pada anak bahwa tidak ada seorang pun yang berhasil mencapai sesuatu karena seorang diri.

Berkolaborasi atau bekerja sama dengan orang lain akan mendukung terciptanya pemikiran kreatif dan inovatif. Dorong anak untuk melihat bahwa mengajukan pertanyaan itu adalah sebuah keberanian agar bisa mendapatkan wawasan baru.

3. Tidak Ada Pertanyaan Bodoh

Hal ini lah yang biasanya membuat anak enggan mengajukan pertanyaan atau meminta bantuan. Mereka takut pertanyaan mereka tidak cukup bagus dan takut ditertawakan.

Beri pengertian pada anak bahwa tidak ada pertanyaan yang akan membuat si penanya terlihat bodoh. Jika mempunyai pertanyaan, boleh diajukan agar rasa penasaran mereka terjawab.

Namun, tekankan untuk memikirkan kembali pertanyaan tersebut. Jangan sampai pertanyaan itu menyakiti orang lain.

4. Meminta Bantuan atau Meminta Tolong Itu Hal yang Wajar

Tidak ada manusia super yang bisa melakukan segala hal sendiri selama hidupnya. Oleh karena itu, menerima bantuan atau meminta tolong itu wajar.

Berilah contoh kecil seperti saat ia sedang merasa kesulitan mengerjakan pekerjaan rumah.

"Adek, kalau besok-besok setelah dijelasin masih nggak ngerti, minta tolong ibu guru jelasin ulang, ya? Nggak apa-apa kok, ibunya pasti paham kalo adek belum ngerti materinya."

Kalimat-kalimat tersebut bisa membantu anak untuk lebih berani meminta dan menerima bantuan. Ini demi kebaikan agar mereka dapat berkembang.

Lingkungan yang mendukung anak untuk terus berkembang dapat membawa dampak positif. Anak juga akan berani untuk mengambil risiko dan mengasah kepercayaan diri.

Sebagai contoh pengajaran anak untuk berani meminta tolong, orangtua dapat mengajak anak mendengarkan drama audio siniar Dongeng Pilihan Orangtua episode "Dongeng Woodpacker yang Ribut" di Spotify.

Jangan lupa dengarkan kisah menarik lainnya bersama anak sebagai bekal pembelajaran untuk mereka!

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/05/24/180000720/ajarkan-anak-berani-meminta-tolong-kepada-orang-lain

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke