Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenapa Anak Senang Menggigit Pakaian?

KOMPAS.com - Berbagai tingkah laku yang unik dan aneh sering ditunjukkan anak dalam proses tumbuh kembang mereka.

Mungkin, kita masih mengingat jelas fase di mana si kecil senang memasukkan apa pun ke dalam mulut dan menggigit benda-benda yang dipegangnya.

Kebiasaan itu bisa berkembang menjadi menggigit pakaian. Alhasil, kain pakaiannya sampai berlubang atau menipis akibat sering dikunyah olehnya.

Sebenarnya apa penyebab di balik perilaku anak yang hobi menggigit pakaian?

Alasan anak senang menggigit pakaian

Terapis Monal Patel, MS, OTR/L di Blue Bird Day Program di Chicago, AS mengatakan stimulasi oral berperan penting dalam perkembangan anak.

"Pencarian motorik oral berakar pada metode pengaturan diri atau ketenangan kita yang paling dasar," kata dia.

"Sejak bayi hingga balita, anak menggunakan refleks rooting untuk memenuhi kebutuhan dasar lapar dan haus."

"Kemudian, anak mungkin menggunakan pola mengisap dan rooting itu untuk menenangkan diri, biasanya dalam bentuk mengisap dot dan ibu jari," imbuh Patel.

Setelah melewati usia balita, beberapa anak mungkin masih berusaha merangsang mulut dan rahang mereka.

Dalam dunia terapi okupasi, hal ini dikenal sebagai input proprioseptif.

"Tindakan ini dapat membuat anak menjadi tenang saat mereka berusaha menenangkan diri," ungkap Patel.

Seorang anak yang menenangkan diri dengan cara ini mungkin akan mengunyah baju karena mudah dijangkau oleh mereka.

Tidak boleh diabaikan terus-menerus

Kendati termasuk perilaku yang alami dan wajar, tidak berarti orangtua dapat mengabaikan kebiasaan anak menggigit baju seiring bertambahnya usia anak.

"Pada usia tiga tahun, anak biasanya berhenti memasukkan sesuatu ke dalam mulut mereka dan menggali berbagai hal."

Demikian penuturan psikolog klinis anak Laura Grashow, PsyD di Child & Family Institute di New York.

"Tapi saya melihat siswa kelas empat dan lima mengambil kerah baju mereka dan memasukkan kerah ke dalam mulut mereka."

Grashow mengatakan, tindakan mengunyah baju mungkin tidak berbahaya bagi anak ketika anak berusaha mencari input sensorik atau menenangkan dan memfokuskan diri.

Namun, ada kalanya tindakan tersebut bisa berdampak negatif.

"Perbedaan yang paling penting, lihat apakah mengisap atau mengunyah menghambat kemampuan anak untuk berpartisipasi dalam rutinitas sehari-hari mereka atau menimbulkan masalah keamanan," jelas Patel.

Jika anak mengunyah atau menggigit seragam sekolah hingga seragam itu rusak, atau anak tersedak karena mengunyah, orangtua perlu bertindak menghentikan kebiasaan anak tersebut.

Bicarakan dengan anak

Grashow merekomendasikan untuk berbicara dengan anak jika menurut kita kebiasaan mengisap atau mengunyah pakaian itu tidak baik.

Satu hal yang perlu dicatat, jangan menghakimi anak. Tujuan utama kita yaitu mencari tahu apakah anak menyadari tindakannya, dan apakah ada pola tertentu ketika anak mengunyah pakaian.

Jangan membuat anak menjadi malu atas perilakunya, atau karena pakaiannya rusak akibat sering digigit.

"Anak dapat menilai hal itu dan berpikir 'saya anak nakal dan jorok yang membuat sesuatunya berantakan'," catat Grashow.

"Kita tentu tidak ingin anak memasukkan pemikiran itu ke dalam citra diri mereka."

Sebaliknya, cobalah pendekatan yang lebih lembut ketika menangani kebiasaan anak menggigit pakaiannya.

"Kita bisa mengatakan, 'saya perhatikan kamu terkadang mengunyah baju. Mengapa kamu melakukannya?" lanjut Grashow mencontohkan.

Kemungkinan besar, anak tidak mengetahui kebiasaan menggigit pakaian bukanlah kebiasaan baik. Anak juga menjadi lebih sadar ketika sudah diberitahu oleh kita.

Apabila anak menyadari kebiasaan menggigit pakaian, tanyakan apakah anak merasa baik-baik saja saat melakukan kebiasaan itu di depan teman-temannya di sekolah.

Jangan lupa bertanya pada guru sekolah untuk melihat apakah ada pola tertentu yang menyebabkan anak menggigit pakaiannya.

Cara ini akan membantu kita memahami jika perilaku tersebut dapat berdampak pada kehidupan sosial anak atau tidak.

Tips menghentikan kebiasaan menggigit pakaian pada anak

Jika kebiasaan menggigit pakaian berdampak negatif pada kehidupan anak, ikuti tips berikut untuk membantu anak menghentikan kebiasaan itu.

1. Kenali pemicunya

Apakah anak cenderung menggigit pakaian ketika merasa lapar, berfokus pada tugas sekolah, sebelum istirahat, bermain, atau saat anak gugup berinteraksi?

Dengan mengenali pemicunya, kita bisa mencoba menghentikan perilaku anak sejak dini.

Sebagai contoh, jika anak cenderung mengunyah pakaian saat lapar, sediakan camilan sehat untuknya.

Sedangkan, di saat anak merasa gugup, bantulah dengan mengajari teknik untuk mengelola stres seperti pernapasan perut.

2. Berikan alternatif

Anak yang mengunyah bajunya sedang mencari rangsangan oral, jadi tawarkan produk yang dibuat khusus untuk hal itu.

Di pasaran, terdapat kalung kunyah yang lembut dan aman bagi anak, termasuk yang berbentuk seperti gigi ikan hiu atau manik-manik.

Grashow merekomendasikan cara lain untuk meminimalkan kebiasaan mengunyah pakaian, yakni membuat tangan anak menjadi sibuk.

Cobalah berikan kuas atau mainan kecil untuk mengalihkan perhatiannya dari menggigit pakaian.

3. Berkonsultasi dengan profesional

Grashow menyarankan agar orangtua berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter anak.

"Dokter akan melihat adanya kesulitan fokus atau perhatian pada anak, kemampuan anak berhubungan dengan orang lain, riwayat keterlambatan perkembangan atau bahasa, dan tingkat kecemasan," sambungnya.

Jika anak menelan benda yang tidak dapat dicerna, dokter kemungkinan juga melakukan pemeriksaan nutrisi guna memastikan insiden itu tidak berdampak pada kesehatan mereka, tambah Patel.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/06/08/092208820/kenapa-anak-senang-menggigit-pakaian

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke