Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hari ASI Sedunia, Begini Cara Menyimpan ASI yang Benar

KOMPAS.com - Tanggal 1 Agustus selalu diperingati sebagai Hari ASI Sedunia. Peringatan ini digelar bebarengan dengan National Girlfriend Day.

Hari ASI Sedunia merupakan bagian dari World Breastfeeding World yang diperingati setiap tanggal 1-7 Agustus atau pekan pertama di bulan Agustus.

Peringatan itu digelar untuk menginformasikan pentingnya ibu menyusui dan isu-isu terkait, baik kepada pemerintah, masyarakat, pasangan, atau pihak lainnya.

Pentingnya ASI

ASI memang menjadi salah satu faktor terpenting supaya tumbuh-kembang bayi berjalan dengan baik.

Tidak mengherankan apabila berbagai kampanye lahir untuk menginformasikan pentingnya ASI bagi bayi.

Pasalnya pemberian ASI membantu bayi memiliki berat badan yang ideal, menyehatkan tulang, sekaligus memperkuat antibodi.

Selain itu, ASI juga menghindarkan bayi dari sindrom kematian bayi mendadak dan mengurangi stres serta alergi.

Cara menyimpan ASI

Manfaat ASI tersebut dapat dirasakan bayi apabila ibu memberikan air susunya dengan cara yang benar.

Salah satunya adalah memberikan ASI secara eksklusif pada bayi berusia 0-6 bulan.

Di samping itu, ibu juga harus mengetahui cara menyimpan ASI yang sudah dipompa supaya tidak mudah rusak.

Karena ASI yang tidak diberikan secara langsung berisiko terkontaminasi virus, kuman, atau bakteri.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, ASI yang sudah dipompa sebaiknya disimpan di kulkas atau freezer.

ASI bisa ditempatkan dalam kulkas pada suhu 4 derajat Celsius selama jangka waktu 4 hari.

Sementara ASI yang disimpan di freezer dapat bertahan lama pada suhu 0-18 derajat Celcius atau lebih dingin.

Rentang suhu tersebut membantu ASI segar bertahan dengan aman selama 6-12 bulan.

Cara membekukan ASI

Membekukan ASI memang menjadi salah satu cara supaya tidak rusak. Tapi, cara ini tidak boleh dilakukan sembarangan.

Karena ada sejumlah cara yang wajib diikuti. Simak yang berikut ini:

1. Masukkan ke wadah yang tepat

ASI yang sudah dipompa sebaiknya segera dimasukkan ke dalam kantong penyimpanan atau wadah food grade.

Pastikan bahwa wadah yang digunakan dalam keadaan bersih dan tutup rapat yang terbuat dari kaca atau plastik.

Perlu diingat bahwa ibu wajib memberi ruang sekitar 2,5 centimeter dari batas teratas ASI dengan ujung wadah.

Pasalnya ASI bisa mengembang ketika dibekukan di dalam kulkas.

2. Simpan ASI

Ukuran yang tepat untuk menyimpan ASI sekitar 57-113 gram dalam botol atau tas.

Tujuannya supaya ASI yang sudah dipompa lebih cepat membeku dan mencair secara lebih cepat.

3. Beri label

Ibu perlu menuliskan tanggal kapan ASI dipompa pada label di setiap wadah penyimpanan.

4. Terapkan prinsip "first in first out"

Prinsip "first in first out" bisa diterapkan ibu agar kualitas ASI yang disimpan di dalam kulkas tetap terjaga.

Caranya adalah menggunakan ASI yang lebih dulu dibekukan supaya tidak terbuang percuma.

Akan tetapi jika ibu terus memompa dan menyimpan banyak stok ASI di kulkas, tidak ada salahnya membuang ASI yang sudah disimpan terlalu lama.

5. Jaga kualitas

ASI dapat disimpan dalam kantong pendingin berinsulasi dengan cooler bag hingga 24 jam saat bayi diajak bepergian.

Begitu tiba di tempat tujuan, ASI sebaiknya segera digunakan, disimpan di lemari es, atau dibekukan.

Cara mencairkan ASI

Selain membekukan, ibu wajib mengetahui cara mencairkan ASI. Supaya lebih jelas simak cara-caranya berikut ini:

1. Pindahkan ke refrigerator

ASI dapat dipindahkan ke bagian refrigator -tepatnya di bawah freezer dan chiller- supaya mencair dalam waktu 24 jam.

Hangatkan susu dengan mengalirkan air hangat di atas kantong atau botol susu dan gunakan dalam 24 jam berikutnya.

2. Gunakan air hangat

ASI yang segera dibutuhkan dapat dikeluarkan dari freezer dan disiram dengan air hangat hingga mencapai suhu kamar.

3. Jangan bekukan ulang

Ibu mungkin terpikir untuk membekukan ulang ASI sisa yang sebelumnya disimpan di dalam.

Pasalnya cara itu menyebabkan kandungan nutrisi pada ASI menjadi berkurang.

Perlu diingat juga bahwa ASI yang sudah dibekukan agar tidak dicairkan dengan microwave.

Karena ASI berisiko mengalami pemanasan secara berlebihan yang membahayakan bayi dan menghancurkan enzim susu dan sifat kekebalannya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/08/01/121010620/hari-asi-sedunia-begini-cara-menyimpan-asi-yang-benar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke