Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tips Memelihara Kucing meski Punya Alergi

Namun, tak jarang pula ada yang “terpaksa” menghindarinya karena reaksi alergi yang dideritanya.

Ya, tak sedikit pencinta kucing yang terpaksa menghindar dari hewan kesayangannya itu karena mengalami beberapa gejala alergi.

Bentuknya bisa bersin-bersin, mata berair, ataupun hidung meler, saat menemukan bulu kucing menempel di furnitur rumah.

Namun, jika alergi yang kita derita memiliki salah satu atau beberapa gejala di atas, sebenarnya lama kelamaan kita bisa menoleransi kehadiran kucing di rumah.

Perlu diingat, sebelum memeliharanya, kita tetap perlu melakukan tes alergi terlebih dahulu, terutama jika menderita asma.

Nah, untuk memahami cara mengendalikan gejala alergi kita di dekat si anabul, simak tips berikut.

Bersihkan rumah dari alergen lain

Jika ingin membawa pulang anabul ke rumah, hal pertama yang harus kita lakukan adalah membersihkan rumah dari alergen lain, seperti tungau, debu, dan jamur.

Untuk diketahui, sebagian besar alergen di udara (termasuk bulu kucing) dapat menempel pada bahan lembut seperti gorden dan penutup lantai.

Namun, kita bisa membersihkannya dengan beberapa cara.

Pertama, pakailah blind sebagai penutup jendela. Namun jika kita tidak bisa menggantinya dengan alasan rumah kontrakan dan semacamnya, sering-seringlah membersihkan gorden dengan vacuum cleaner.

Lalu jika memungkinkan, ganti furnitur berlapis kain dengan kulit.

Selain itu, sebaiknya hindari penggunaan lilin beraroma dekoratif, bunga rampai, dan penyegar udara plug-in. Pasalnya, ini dapat memperburuk gejala alergi.

Terakhir, ganti karpet wall to wall dengan lantai kayu atau ubin. Jika tidak, bersihkan karpet secara rutin dan menyeluruh.

Minum obat alergi

Ada beberapa obat alergi yang biasa diresepkan, obat alami seperti BioAllers, atau injeksi alergi yang bisa dicoba.

Namun, tetap konsultasikan terlebih dahulu ke dokter sebelum memakainya.

Kunjungi teman yang memelihara kucing

Cobalah kunjungi teman yang memelihara kucing dengan perilaku aktif dan dekati kucing itu saat dalam keadaan tenang.

Lalu, jangan lupa untuk meminta izin jika perlu menggunakan semprotan pereda alergi jika dibutuhkan.

Untuk mencegah hal yang tak diinginkan, minumlah obat satu setengah jam sebelum bertemu teman.

Kita juga perlu membiarkan kucing milik teman untuk beradaptasi dengan kita terlebih dahulu.

Jadi, cobalah mengulurkan tangan untuk menguji reaksi kucing. Jika kucing terlihat menggosokkan kepalanya ke tangan kita, artinya kucing mengizinkan kita untuk mengelusnya.

Kucing juga bisa diajak ke pangkuan kita asalkan gejala alergi masih bisa terkendali.

Lalu perlu diperhatikan, jangan berkunjung terlalu lama, Misalnya, sekitar 15 menit saja.

Setelah itu, kunjungi kembali kucing yang sama dalam 1-2 minggu kemudian. Namun, tinggallah lebih lama, sekitar satu setengah jam.

Lama kelamaan, kita bisa mengunjungi kucing lain.

Siberian tidak memiliki protein Fel d 1 dalam air liurnya yang mengering setelah mandi, cocok dengan mereka yang memiliki alergi.

Adopsi

Jika merasa alergi sudah bisa dikendalikan, kita bisa mulai mengadopsi kucing dari shelter atau dari program adopsi yang biasa digelar oleh komunitas pencinta kucing.

Namun, jangan lupa untuk meminum obat alergi sebelumnya.

Lalu, pastikan rumah kita siap untuk hewan peliharaan baru dan jangan lupa untuk mengungkapkan alergi kita pada pemilik sebelumnya.

Terakhir, jangan biarkan kucing baru kita masuk ke dalam kamar kita agar dapat tidur nyenyak tanpa gangguan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/08/10/070000820/tips-memelihara-kucing-meski-punya-alergi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke