Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Hal yang Bisa Menurunkan IQ, Sebaiknya Hindari dari Sekarang

KOMPAS.com - Skor IQ (intelligence quotient) yang tinggi seringkali dikaitkan dengan suatu kebanggaan bagi segelintir orang.

Penilaian dari tingkat kecerdasan tersebut diukur melalui serangkaian tes IQ yang diikuti seseorang untuk meraih skor tertentu.

Sejak pertama kali muncul, penilaian IQ masih saja menjadi salah satu indikator dalam kehidupan, pendidikan hingga berbagai bidang pekerjaan.

Beberapa studi mengungkapkan bahwa skor IQ bisa dikembangkan dan bisa berubah seiring waktu. Fakta tersebut tidak menutup kemungkinan jika skor IQ juga dapat menurun.

Melansir Prevention, perolehan skor IQ pada setiap orang dapat berubah seiring waktu. Terlebih jika orang tersebut sering melakukan berapa hal berikut yang bisa membuat tingkat kecerdasan menurun.

Para ahli menyebutkan bahwa sejumlah kebiasaan ini dapat "menyabotase" neuron di otak, yang kemudian mengurangi potensi kemampuan dan fungsi otak yang sebenarnya.

Lantas kebiasaan atau hal-hal apa yang bisa bikin skor IQ menurun? Simak ulasan ringkasnya ini.

1. Tidak pandai mengelola stres

Stres atau kecemasan berlebih merupakan salah satu faktor yang bisa menurunkan IQ.

Brendan Kelley, MD, seorang ahli saraf di The Ohio State University Wexner Medical Center di Colombus, Ohio AS mengatakan bahwa kondisi pikiran yang tengah stres dapat memicu hormon yang mengurangi fungsi otak serta berkaitan dengan risiko Alzheimer.

Untuk itu, pelajari sejumlah latihan untuk mengelola stres. Mungkin bisa melakukan hobi yang disukai, olahraga seperti yoga atau meditasi.

2. Tidak menjaga pola makan

Pola makan yang buruk berisiko menimbulkan obesitas. Penelitian menunjukkan bahwa obesitas dapat memengaruhi kinerja kognitif pada otak dan meningkatkan risiko demensia di masa tua.

Sebuah studi yang dilakukan oleh American Journal of Epidemiology menyebutkan bahwa hubungan antara obesitas dan kemampuan intelektual yang rendah dipengaruhi oleh pola makan pada saat remaja dan dewasa.

3. Terlalu sering mengonsumsi makanan manis

Makanan manis tidak hanya memengaruhi berat badan secara keseluruhan. Gula yang tinggi juga dapat berisiko dan memengaruhi setiap sel yang ada di otak.

Allen Towfigh, MD, seorang ahli saraf dari Weill Corner Medical Center, Presbyterian Hospital di New York menyebutkan bahwa orang dengan kadar gula tinggi (diabetes) dapat mengalami penurunan IQ yang kemudian berisiko demensia.

Kadar gula darah yang tidak dikelola dengan baik juga memengaruhi fungsi sel otak dan kemampuan kognitif seseorang.

4. Multitasking

Mungkin ini kedengarannya seperti sesuatu yang membanggakan dalam dunia kerja. Padahal di balik itu, orang yang terbiasa melakukan pekerjaan multitasking dapat berisiko mengalami penurunan IQ.

Menurut Towfigh, kebiasaan ini sama seperti memaksakan kinerja otak untuk melakukan pekerjaan banyak dalam sekali waktu. Lambat laun, otak yang akan terkena dampaknya.

Ibaratnya seperti komputer yang ketika dipaksakan kinerjanya, namun usia komputer itu sudah tua, maka kemampuannya tidak akan semaksimal dulu.

Komputer lantas bisa mengalami freeze atau hang, karena terlalu sering bekerja melampaui batas.

5. Perokok aktif dan pasif

Risiko ini sebetulnya juga dialami oleh perokok aktif, namun bagi perokok pasif juga akan terkena dampak dari asap rokok.

Para ahli mengatakan bahwa paparan asap yang terlalu sering dan lama dapat meningkatkan karbon monoksida di dalam tubuh.

Karbon monoksida tersebut kemudian menggantikan oksigen yang dibutuhkan otak dan tubuh kita untuk menjalani fungsinya.

Ketika zat karbon monoksida terlalu sering dihirup, maka dampaknya dapat memicu kerusakan pembuluh darah, kemampuan sel otak untuk berkomunikasi secara efektif dan mengurangi kemampuannya dalam menyimpan informasi dengan baik.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/10/14/204227020/5-hal-yang-bisa-menurunkan-iq-sebaiknya-hindari-dari-sekarang

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com