Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jarang Berhubungan Seks Berdampak pada Kesehatan Fisik dan Mental, Benarkah?

Bahkan dari sisi medis, seks juga mampu meningkatkan faktor-faktor kesehatan seseorang.

Faktanya, sebuah penelitian menunjukkan, melakukan hubungan seks secara rutin dapat meningkatkan suasana hati dan hubungan seseorang.

Aktivitas ini juga serta secara signifikan meningkatkan kesejahteraan fisik dan mentalnya.

Tapi kemudian, apakah penting untuk melakukan hubungan seks beberapa kali dalam jangka waktu tertentu?

Nah, untuk mengetahuinya lebih lanjut, simak penjelasan dari seorang dokter di WeClinic Homeopathy, Dr Deeksha Katiyar sebagai berikut.

Jarang berhubungan seks bisa berdampak pada kesehatan

Jika kita bertanya apakah jarang berhubungan seks dapat berdampak secara langsung pada kesehatan fisik dan mental, maka jawabannya adalah tidak.

Menurut Katiyar, tidak ada aturan yang keras dan cepat untuk dipatuhi dalam hal kehidupan seks.

"Tetapi pada saat yang sama, tidak berhubungan seks untuk jangka waktu yang lama adalah sesuatu yang tidak diinginkan."

"Sebab, kurangnya frekuensi seks bisa memiliki efek buruk pada tubuh dan pikiran seseorang," jelasnya seperti dikutip dari MSN.

"Tentu saja, frekuensi berhubungan seks bagi seseorang dapat berubah dari waktu ke waktu, tergantung pada usia, tingkat kebugaran fisik, dorongan seks, dan status hubungannya saat ini."

"Karena itu, membatasi tubuh dari berhubungan seks dapat memiliki konotasi negatif, baik secara psikologis maupun fisik bagi siapa pun," ungkap dia.

Dampak secara fisik

Hubungan seks yang tidak teratur atau tidak sering dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan, termasuk masalah dan gangguan kesehatan seksual.

Katiyar pun menjabarkan beberapa masalah seksual yang umum dihadapi oleh pria yang meliputi:

• Disfungsi ereksi

• Ejakulasi dini

• Gangguan hasrat seksual hipoaktif (HSDD)

• Ejakulasi retrograde

• Infeksi saluran kemih

• Gangguan prostat

Sementara masalah kesehatan seksual yang umum dihadapi oleh wanita meliputi:

• Kekeringan vagina

• Nyeri saat berhubungan intim

• Infeksi saluran kemih

• Nyeri saat menstruasi

• Kelemahan dasar panggul

• Sindrom ovarium polikistik (PCOS).

Selain itu, ada sederet masalah kesehatan fisik umum lainnya yang mungkin dialami oleh pria dan wanita karena kurangnya aktivitas seksual.

Masalah tersebut antara lain, hipertensi, obesitas, gangguan tiroid, penyumbatan aliran darah, masalah punggung bawah, hingga kelelahan.

Dampak secara mental

Lalu, saat berhubungan seks, endorfin dan berbagai hormon perasaan senang lainnya dilepaskan untuk membantu meningkatkan suasana hati seseorang.

Oleh karena itu, kurangnya intensitas berhubungan seks dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan perubahan suasana hati.

Kondisi ini bahkan bisa memicu depresi karena berkurangnya produksi hormon-hormon tersebut.

"Seks juga dapat membantu seseorang melepaskan banyak hormon yang membantu menjaga kualitas tidur yang baik," kata Katiyar.

"Jadi, kurangnya frekuensi seks tentu mengakibatkan gangguan tidur, serta meningkatnya stres dan kecemasan di antara beberapa orang," tambah dia.

Selain itu, ketika seseorang membatasi seks selama beberapa tahun, hal itu dapat mengakibatkan penekanan sistem kekebalan tubuh.

Dengan demikian, hal ini bisa menyebabkan peningkatan kelelahan yang berimplikasi pada kesehatan mental.

"Jarang berhubungan seks bahkan berpotensi menyebabkan kelelahan mental dan masalah hubungan pada waktu-waktu tertentu," kata dia.

"Ini bisa membuat salah satu atau kedua pasangan merasa tidak aman dan cemas atau mempertanyakan harga diri mereka," tutur dia.

Kendati demikian, beberapa pasangan mungkin membatasi diri dari seks karena berbagai alasan.

Misalnya, mereka mungkin tidak memiliki dorongan seks yang kuat dan masalah lainnya.

Untuk membantu menghindari dampak negatifnya, Katiyar pun merekomendasikan olahraga secara teratur seperti yoga atau meditasi, serta mengikuti pola makan dan gaya hidup yang lebih sehat.

Namun, apabila kondisi ini terus berlanjut dan menimbulkan masalah yang lebih besar maka disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahlinya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/11/15/044911820/jarang-berhubungan-seks-berdampak-pada-kesehatan-fisik-dan-mental-benarkah

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com