Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Stan Smith, Sosok di Balik Sepatu Legendaris Adidas

KOMPAS.com - Model Stan Smith merupakan salah satu sepatu legendaris Adidas, di samping model Superstar.

Sepatu ini menjadi populer di kalangan tokoh dan pesohor dan bintang Hollywood. Sebut saja John Lennon, Jay-Z, David Bowie, hingga Barack Obama.

Tidak jarang, Adidas berkolaborasi dengan merek dan perancang busana seperti Balenciaga, NIGO, dan Raf Simons untuk mengerjakan ulang Stan Smith.

Kepopuleran Adidas Stan Smith rasanya hanya bisa disaingi oleh Air Jordan, lini sepatu signature legenda NBA Michael Jordan.

Namun, sepatu ini tidak akan menjadi sneaker yang digandrungi di pasaran jika bukan karena Stanley Roger Smith.

Siapa sebenarnya Stan Smith?

Stanley Roger Smith atau juga dikenal Stan Smith adalah legenda tenis yang menduduki peringkat 1 dunia pada 1971, dan memenangi turnamen Wimbledon setahun berselang.

Kendati nama dan wajah Smith ada di poster dan sepatu Adidas Stan Smith, sosok sang legenda justru kalah populer dibanding sepatu yang menyandang namanya.

Hal ini dijelaskan oleh Darryl McDaniels, rapper dan pendiri grup hip hop Run-DMC dalam film dokumenter berjudul Who Is Stan Smith?.

"Kebanyakan orang saat ini hanya mengenal Stan Smith sebagai sepatu kets!" ungkap McDaniels dalam film dokumenter tersebut.

Who Is Stan Smith? disutradarai oleh Danny Lee dan diproduksi LeBron James dan Springhill Entertainment milik Maverick Carter.

Film dokumenter ini dibuat untuk menceritakan kisah kehidupan, karier dan sepatu Stan Smith.

Tidak hanya menggambarkan proses pembuatan dan evolusi sepatu Adidas Stan Smith, dokumentasi tersebut juga menunjukkan perjalanan karier Smith.

Mulai dari kesuksesan Smith di lapangan tenis, hingga perjuangan melawan apartheid bersama Arthur Ashe dan keinginannya untuk menyatukan tenis profesional.

Pada 1973, Smith melewatkan kesempatan untuk memertahankan gelar Wimbledon dan justru memboikot turnamen tersebut demi solidaritas dengan rekannya sesama petenis.

"Kita semua memiliki rasa kemanusiaan yang sama yang dapat membantu kita melakukan kebaikan bersama, dan Stan adalah contoh nyata dari itu," kata Danny Lee.

"Sepatu itu (Stan Smith) dibuat oleh Adidas, tetapi menjadi bagian tidak terpisahkan dari saya," sebut Smith saat diwawancarai di kantor Adidas di kawasan Chelsea, New York, AS.

"Banyak orang mengenal saya karena sepatu Stan Smith, bukan karier tenis saya, jadi film ini (Who Is Stan Smith?) menutup celah itu."

Salah satu bagian paling berkesan dari Who Is Stan Smith? adalah kisah singkat mengenai pertemuan Smith dengan Adidas, merek yang di kemudian hari membesarkan namanya.

Smith dan agennya, Donald Bell bertemu CEO Adidas, Horst Dassler di Paris, Perancis untuk membahas kontrak kerja sama di tempat dan jam yang tidak biasa.

"Horst memberi tahu Donald dan saya bahwa dia ingin bertemu pada pukul 12, tetapi saya tidak dapat melakukannya karena ada pertandingan pada pukul 2," tutur Smith mengenang.

"Lalu dia berkata 'tidak, maksudku pukul 12 malam'."

Pada tengah malam, Smith dan Bell bertemu Dassler di sebuah klub malam di Paris.

"Kami duduk bersama Horst, dan menyaksikan semua wanita berjalan dengan tuksedo yang sangat elegan," kata Smith sembari tertawa.

"Kami berbicara tentang kesepakatan sepatu, tetapi saya kesulitan untuk fokus."

Awalnya, Adidas hanya ingin Smith menjadi endorser untuk sepatu kets Adidas yang sudah ada sebelumnya.

Namun, Bell memiliki rencana yang jauh lebih besar bagi Smith daripada sekadar menjadi endorser sepatu Adidas.

Ia ingin agar Smith memiliki sepatu signature sendiri, dan ini merupakan gagasan baru di dunia tenis pada saat itu.

"Saya ingin terlibat dengan Adidas, dan Adidas ingin terlibat dengan saya," papar Smith.

"Donald memiliki pandangan ke depan untuk membuat kemitraan ini menjadi unik, dan menempatkan foto saya di lidah sepatu."

Dua tahun kemudian, sepatu tersebut di-endorse secara eksklusif oleh petenis Perancis Robert Haillet hingga ia pensiun pada 1971.

Smith menandatangani kontrak dengan Adidas pada 1973, dan wajahnya mulai muncul di lidah sepatu di samping tanda tangan Haillet.

Di tahun 1978, kontrak Haillet dengan Adidas berakhir. Sepatu itu secara resmi diberi nama Stan Smith, dan ditandatangani oleh Smith.

Bertahun-tahun kemudian, Smith mengenang hari-hari awal saat ia mengenakan sepatu Adidas Stan Smith.

"Saya ingat ketika mengembalikan servis, melihat sepatu saya dan wajah saya sendiri untuk pertama kalinya, ini merupakan pengalaman aneh," ungkap dia.

"Beberapa saat berselang, saya kesal karena saya kalah dari seorang pria yang memakai sepatu saya, yang menurut saya tidak pantas."

Ia juga membagikan pengalaman lain yang membuatnya merasa kesal.

"Seorang pria mencoret nama saya di sepatunya," lanjut Smith.

"Saya merasa dia tidak menyukai saya, dan dia berkata 'tidak, saya sangat menyukai Anda, tetapi saya berada di perusahaan yang berbeda jadi saya tidak boleh memakai sepatu Anda'."

Adidas Stan Smith merupakan sepatu yang revolusioner di masanya, berkat desain wajah Smith yang dicap di bagian atas serta performa yang disematkan merek perlengkapan olahraga asal Jerman tersebut.

Sedikit catatan, sebagian besar sepatu tenis pada zaman itu terbuat dari bahan kanvas yang tidak mampu menahan gerakan lateral kaki petenis yang cepat.

Sedangkan, konstruksi kulit berkualitas tinggi yang ada pada Stan Smith memastikan sepatu itu tahan terhadap keausan.

Juga, tidak seperti sepatu tenis lain berbahan kanvas, Stan Smith tidak gampang berubah warna karena keringat.

Namun, setengah bagian lain dokumenter tersebut berfokus pada akhir karier Smith, perjuangannya mengakhiri apartheid di Afrika Selatan, dan kisahnya bersama sepatu Adidas Stan Smith setelah ia tidak lagi bermain tenis.

Smith pensiun dari dunia tenis pada 1985 akibat mengalami serangkaian cedera siku. Usai Smith gantung raket, Adidas Stan Smith menjelma menjadi ikon fesyen.

"Di akhir tahun 70-an, kaum muda kelas pekerja di Inggris mengadopsi produk pakaian olahraga untuk gaya hidup," kata Gary Aspden, kurator lini Spezial di Adidas.

"Itu seperti hal yang alami di era sekarang, namun saat itu cara berpakaian tersebut terbilang radikal."

Meningkatnya pamor Stan Smith di industri fesyen, kata Aspden, tidak lepas dari andil legenda pop David Bowie.

Keputusan Bowie memakai Adidas Stan Smith membuat para fans Liverpool --yang saat itu mengambil referensi busana dari Bowie--  ikut mengenakan sepatu tersebut.

"Memakai Stan Smith ketika kamu tumbuh di perumahan di daerah yang miskin di Inggris adalah definisi mutlak dari produk aspirasional," tutur Aspden.

"Stan Smith memiliki nuansa kemakmuran dari lapangan tenis, meskipun itu bukan sepatu kets yang berharga sangat mahal."

Tidak hanya hooligan sepak bola Eropa. Rapper, breakdancer, seniman, hingga pengedar narkoba di AS juga tertarik pada Adidas Stan Smith karena melambangkan status sosial yang tinggi.

"Semua orang menyukai sepatu itu, termasuk bandit dan pengedar narkoba," kata rapper Pharrell Williams di awal film dokumenter.

"Sepatu Stan benar-benar menjadi standar karena terlihat sangat effortless."

Pada akhir tahun 80-an, Adidas Stan Smith menjadi salah satu sepatu kasual terpopuler dan paling dikenal di dunia.

Sang legenda tenis, Stan Smith sendiri awalnya tidak mengetahui fenomena tersebut saat itu.

"Itu benar-benar mengejutkan saya pada awalnya," ujar Smith tertawa.

"Saya melihat Stan Smith sebagai 'sepatu kerja' saya ketika saya bermain, jadi saya tadinya tidak membayangkan orang-orang memakai sepatu itu di luar lapangan."

Sepatu favorit Stanley Roger Smith

Meski enggan membicarakan statusnya di industri sneaker, Smith senang hati mengungkap sepatu Stan Smith yang menjadi favoritnya.

Dia menyebut Stan Smith dalam corak warna cloud white/green sebagai sepatu favoritnya sepanjang masa.

Menurut Smith, sepatu itu menjadi saksi bisu kiprahnya di dunia tenis profesional, hubungan akrabnya bersama Arthur Ashe dan Rod Laver, ditambah persaingannya dengan Ilie Nastase.

"Saya merasa bangga bahwa model orisinal putih dan hijau masih menjadi yang terlaris, dan sepatu itu masih dicintai banyak orang hingga saat ini," imbuh Smith.

"Sepatu ini adalah sesuatu yang dapat menyatukan orang-orang di dunia yang terpolarisasi."

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/11/20/165736720/mengenal-stan-smith-sosok-di-balik-sepatu-legendaris-adidas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke