Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Kebiasaan Manusia yang Bikin Kucing Peliharaan Jadi Galak

KOMPAS.com - Kucing peliharaan jarang sekali menunjukkan sifat yang galak dan suka menyerang pemiliknya. Meski begitu ada saja kucing yang galak kepada kita.

Selain faktor hormonal (seperti saat birahi), perilaku kucing galak juga bisa disebabkan oleh faktor eksteral.

Misalnya saja beberapa kebiasaan manusia yang seolah mengancam keamanan dan mengganggu kenyamanan si kucing peliharaan, sehingga membuatnya gampang marah.

Lantas, kebiasaan manusia seperti apa yang dapat berkontribusi membuat kucing jadi mudah marah dan bersifat galak? 

Tanpa disadari, ada beberapa perilaku manusia atau kebiasaan yang sering dilakukan dan memicu amarah kucing peliharaan.

Kondisi ini jelas membuat pemilik kucing merasa kewalahan karena sifat kucing kita tidak manja seperti hari-hari biasanya.

Melansir Petsbest, berikut beberapa kebiasaan manusia yang sebaiknya perlu dikurangi atau dihindari agar si anak bulu tetap bersikap ramah dan tidak galak.

1. Menunjukkan kasih sayang berlebihan

Pemilik kucing biasanya sering merasa gemas ketika si anak bulu sedang terlihat manja atau bersantai di lantai.

Tapi, keseringan menunjukkan kasih sayang berlebihan padanya bisa membuat kucing marah karena tidak nyaman.

Misalnya saja kebiasaan seperti mengejar kucing, menakut-nakutinya dengan alasan bercanda, hingga memeluknya terlalu erat.

Kebiasaan yang seperti itu bisa membuat kucing merasa tidak nyaman bahkan melawan ketika diperlakukan berlebihan.

Solusi terbaiknya adalah bertingkah atau menunjukkan kasih sayang sewajarnya saja, sebab kucing merupakan hewan peliharaan yang terkesan jujur.

Sebab kalau ada "butuhnya", pasti si kucing akan mencari kita karena secara umum mereka juga membutuhkan perhatian dan kasih sayang kita sebagai pemiliknya.

2. Tidak membuang kotorannya

Kucing termasuk hewan peliharaan yang sangat menyukai kebersihan.

Mereka bisa menunjukkan sikap marah dan galak karena suasana hatinya mungkin terganggu akibat kotak kotorannya tidak dibersihkan secara rutin.

Maka dari itu, kotoran kucing itu perlu dibersihkan setiap hari atau mengganti pasirnya secara berkala setiap minggu agar kucing tetap merasa nyaman tinggal di dalam rumah.

3. Menyetel musik terlalu keras dan gaduh

Kucing di rumah bisa sangat mudah merasa marah ketika ada sesuatu yang mengganggunya.

Misalnya saja kebiasaan kita menyetel musik keras yang mengagetkan dan menggangu waktu istirahat mereka.

Demi mood kucing yang tenang, sebaiknya hindari menyalakan musik dengan suara terlalu keras dan gaduh.

4. Terlambat memberi makan

Kucing termasuk hewan yang cerdas, dia bisa memahami rutinitas dan kebiasaan yang dilakukannya.

Ketika rutinitas itu tidak mereka dapatkan, misalnya kita terlambat memberinya makan.

Bisa jadi, kucing menjadi mudah marah dan menunjukkan ekspresi kekesalan pada pemiliknya.

Sebagai solusi, buatlah jadwal teratur untuk memberinya makan atau minum setiap hari.

5. Sering dibawa pergi ke luar rumah

Tidak seperti anjing, secara umum kucing peliharaan merupakan tipikal hewan rumahan.

Artinya mereka dapat menikmati waktu yang nyaman dan aman ketika berada di dalam rumah.

Ketika dia keseringan dibawa pergi ke luar rumah, terutama harus naik kendaraan, dia bisa merasa stres dan tidak nyaman.

Akibat terlalu sering diajak bepergian, perilakunya dapat berubah menjadi murung atau mudah menyerang pemiliknya.

Oleh karena itu, sebaiknya hindari membawa kucing bepergian terlalu sering.

Jika memang diperlukan untuk pindah rumah atau pergi ke klinik hewan atau salon, lebih baik pastikan carrier petsnya nyaman, seperti terdapat handuk sebagai alas dan lain sebagainya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/02/08/185207320/5-kebiasaan-manusia-yang-bikin-kucing-peliharaan-jadi-galak

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com