Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenapa "Self Awareness" Penting?

Oleh: Rangga Septio Wardana dan Brigitta Valencia Bellion

KOMPAS.com - Menyadari nilai dalam diri sendiri memiliki peran penting dalam kehidupan. Orang yang memiliki kesadaran atas dirinya akan lebih mudah untuk memahami situasi sosial serta lingkungan.

Memiliki kesadaran diri merupakan salah satu pondasi kesadaran emosional. Hal tersebut merupakan langkah penting untuk memahami perubahan diri. Sehingga dapat mengarahkan individu untuk memilih situasi dan strategi yang tepat di masa depan.

Kemampuan dalam memahami perasaan, pikiran, serta evaluasi diri dikenal dengan istilah self-awareness. Dalam siniar Obsesif bertajuk “Kenapa Self Awareness Itu Penting” dengan tautan dik.si/ObsesifS8E3, dijelaskan pentingnya penerapan self-awareness untuk meningkatkan potensi diri.

Apa Itu Self Awareness?

Self-awareness adalah kemampuan untuk melihat diri secara objektif melalui introspeksi dan refleksi. Menurut Goleman (1996), self-awareness adalah kemampuan manusia dalam memahami kekuatan, kelemahan, nilai, dorongan, dan dampaknya bagi orang lain.

Orang yang memiliki self-awareness dapat memahami situasi sosial, orang lain, serta harapan orang lain terhadap dirinya. Dengan begitu, kemampuan ini mendorong kamu untuk memberikan dampak pada diri sendiri dan orang lain.

Dalam Positive Psychology, self-awareness merupakan teori milik Shelley dan Robert Wicklund, yaitu Objective Self-Awareness (OSA). Teori ini dikembangkan karena adanya urgensi pemahaman diri yang ditekankan oleh psikolog, filsuf, serta sosiolog pada 1970-an.

Menurut Duval dan Wicklund (1972), fungsi utama self-awareness adalah membuat manusia memiliki kontrol diri. Artinya, bukan dikendalikan oleh pikiran, melainkan kamu menjadi entitas yang mampu mengendalikan atau mengobservasi pikiran itu sendiri.

Teori ini menjelaskan kemampuan untuk memahami inner-self dengan melakukan evaluasi. Misalnya, saat merasa diri terlalu mengikuti arus hingga FOMO, artinya kamu harus sadar bahwa itu tidak sesuai dengan standar diri.

Pasalnya, setiap orang memiliki standar dan nilai hidup yang berbeda. Jadi, jika kamu tak nyaman melakukannya, self-awareness memegang peranan penting agar kamu tetap menjadi diri sendiri.

Oleh karena itu, Duval dan Wicklund (1972) menyajikan teori OSA agar kita mampu menyesuaikan standar yang realistis berdasarkan kemampuan diri sendiri.

Jenis-jenis Self-Awareness

Dilansir dari Harvard Business Review, terdapat dua jenis self-awareness. Berikut adalah penjelasannya.

Internal Self-Awareness (ISA)

Arti dari jenis self-awareness ini adalah kamu fokus melihat diri sendiri. Orang yang memiliki kesadaran jenis ini akan cepat memproses informasi yang mengacu pada dirinya sendiri.

Hal ini berkaitan dengan passion, nilai, dan peran dalam lingkungan sehingga ia bisa membantu seseorang untuk mendapatkan hidup yang lebih bahagia.

External Self-Awareness (ESA)

Jenis self-awareness ini adalah kebalikannya internal self-awareness. Artinya, kamu mampu memahami bagaimana orang lain melihat dirinya sendiri, seperti value, passion, aspirasi dan reaksi kita serta dampaknya bagi mereka. Oleh karena itu, kesadaran ini berhubungan dengan sikap empati.

Cara Meningkatkan Self-Awareness

Menurut Courtney E. Ackerman (2021) dalam Positive Psychology, kamu bisa menerapkan lima langkah untuk meningkatkan self-awareness.

Melatih Kesadaran dan Meditasi

Melatih kesadaran berarti fokus memperhatikan diri serta sekitar. Sementara itu, meditasi adalah cara untuk melatih fokus pada satu hal, seperti pernapasan, perasaan, dan membuang pikiran negatif.

Latihan ini bermanfaat untuk mengenal diri lebih dalam serta mengetahui reaksi kita terhadap beberapa hal sehingga kamu mampu mengidentifikasinya.

Berlatih Yoga

Selain untuk kesehatan fisik, yoga juga bermanfaat untuk psikis. Ketenangan yang didapatkan ketika berlatih yoga mampu melatih pikiran untuk lebih positif. Bahkan, kamu mampu menerapkan self-acceptance dan self-awareness.

Yoga dapat membuat kamu lebih menyadari apa yang dirasakan tubuh, baik itu emosi negatif atau positif, sehingga mampu lebih mengenal apa yang ada dalam pikiran kita sendiri.

Merefleksi diri

Dengan refleksi, kamu mampu mengetahui standar pikiran, perasaan, serta perilaku diri sendiri. Dengan demikian, kamu mampu menyadari kelebihan dan kekurangan yang perlu dievaluasi.

Refleksi juga membantu kamu agar sadar pada standar yang terlalu idealis. Lantas, bagaimana cara menerapkan self-awareness untuk pengembangan karier?

Dengarkan jawaban lengkapnya dalam siniar Obsesif bertajuk “Kenapa Self Awareness Itu Penting” di Spotify. Akses sekarang juga melalui tautan dik.si/ObsesifS8E3.

Di sana, kamu bisa mendapatkan berbagai informasi menarik seputar dunia kerja untuk fresh graduate dan job seeker. Tunggu apalagi, akses sekarang juga siniar dan playlist-nya di YouTube Medio by KG Media agar tak terlewat tiap episodenya!

Ikuti juga siniar Obsesif di Spotify agar kamu tak tertinggal tiap episode terbarunya!

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/02/15/180000920/kenapa-self-awareness-penting-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke