Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sulit Turun Berat Badan di Usia 40-50 tahun? Ini Kata Dokter

Pasalnya, -secara umum- seiring bertambahnya usia, kemampuan tubuh untuk bermetabolisme menjadi lebih lambat.

Akibatnya, tubuh lebih sulit memproses makanan dan menyebabkan penumpukan lemak yang banyak.

Kendati demikian, menurut dokter spesialis gizi klinik dari D8 by Skyn Clinic, Dr Cut Hafiah, menua sesungguhnya bukan masalah utama yang mempersulit penurunan berat badan.

Masalah tak akan terjadi, asalkan kita memiliki kebiasaan hidup yang lebih sehat, terutama pola makan atau diet.

"Baik pria maupun wanita, usia tidak memengaruhi proses penurunan berat badan," kata dia dalam acara Skyn Media Soiree yang diadakan di Skyn Gym Jakarta, beberapa waktu lalu.

"Selama pola makan kita sesuai dengan kebutuhan tubuh, maka penurunan berat badan akan sesuai dengan target."

"Bisa sampai 4-8 kilogram per bulan, tergantung dengan konsistensi dan pola makan yang dijalankan," kata dia.

Sulit turun berat badan di usia 40-50 tahun

Cut juga mengungkapkan, banyak orang menjelang usia 40 atau 50 tahun yang sudah mengurangi makanan, namun berat badannya tidak kunjung turun.

"Itu salah kaprah. Bukan soal mengurangi makanannya, tetapi apakah dietnya sudah sesuai belum?"

"Karena mengurangi jumlah makanan yang sangat sedikit itu juga tidak baik," lanjut dia.

Namun, terlepas dari usia, Cut menjelaskan satu hal yang biasanya paling menghambat penurunan berat badan, khususnya pada wanita, yaitu masalah hormonal.

"Terlebih saat hendak menopause atau pada saat perimenopause," kata dia.

"Ketika perimenopause, ketidakseimbangan hormon terjadi, di mana hormon estrogen kita sedang tinggi-tingginya yang kemudian akan menghilang."

"Nah, pada saat itu proses penurunan berat badan harus dilakukan secara disiplin karena kita juga struggling terhadap stres."

"Lalu, setelah dinyatakan menopause atau tidak haid lagi, biasanya proses penurunan berat badan akan kembali normal seperti biasa," ujar dia.

Strategi penurunan berat badan yang bisa dilakukan

Lebih jauh Cut mengungkapkan, untuk membantu menurunkan berat badan ke angka yang ideal dibutuhkan beberapa strategi yang lebih efektif.

Misalnya dengan mengombinasikan diet konvensial, tindakan medis, dan juga teknologi perawatan body aesthetic.

"Pertama-tama dimulai dari adanya body assessment dan juga konsultasi dengan dokter," kata seorang Aesthetic and Drip doctor dari Skyn Clinic, Dr Andrew Lienata.

Setelah melakukan body assessment dan konsultasi, Andrew menuturkan, para dokter biasanya akan memformulasikan diet konvensial seperti mengatur meal plan dan meracik suplemen, sampai dengan melakukan perawatan estetika tubuh.

Bagi beberapa pasien, perawatan estetik tubuh tambahan seperti mesotherapy, prosedur fanning technique, fat loss drip, dan cryo-lipolysis terbukti melengkapi diet
konvensional dengan hasil yang lebih cepat maupun optimal.

Cara pengukurannya pun variatif, dari berat badan awal, ukuran pinggang, atau lengan.

Tetapi yang paling penting adalah bagaimana pasien merasa lebih baik, sehat, dan disiplin selama program berlangsung.

"Oleh karena itu kami membuka SKYN Gym, Aesthetic Gym pertama di Indonesia yang diperuntukan tidak hanya untuk badan saja, tetapi juga workout wajah seperti face yoga atau face massage untuk mengecilkan bagian-bagian wajah," ungkap dia.

Lebih lanjut, Skyn Clinic juga telah menambahkan inovasi dengan menggunakan teknologi body sculpting dan radio frequency (RF) untuk menstimulasi kolagen.

Juga dikembangkan teknologi baru untuk menstimulasi otot dengan menggunakan teknologi IMS.

"Kebutuhan berat badan ideal bagi pasien bukan hanya penurunan berat badan dan penyusutan lemak, melainkan juga meningkatnya massa otot dan pengencangan kulit," kata Andrew.

"Teknologi ini tidak hanya bisa membantu menurunkan berat badan secara efektif, namun juga mengecilkan beberapa bagian tubuh yang sudah ditargetkan seperti perut, lengan, paha, atau area di wajah," imbuh dia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/03/06/105314920/sulit-turun-berat-badan-di-usia-40-50-tahun-ini-kata-dokter

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke