Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Anjing Senang Dielus?

KOMPAS.com - Anjing memang menggemaskan. Karena itu, tentu sulit untuk menahan diri agar tidak mengelusnya. Apalagi, anjing juga nampak sangat senang saat kita mengelusnya, dan akan protes saat kita berhenti.

Hal ini pun terkadang membuat kita berpikir, apa yang sebenarnya membuat anjing suka dielus?

Dikutip dari Reader's Digest, sebenarnya salah satu alasannya adalah karena anjing merasa lebh nyaman.

Bahkan, penelitian juga menyebut, saat kita dan anjing berinteraksi secara positif, seperti melalui memeluk dan mengelus, kadar oksitoksin (hormon bahagia) pada anjing dan pemiliknya akan meningkat.

Namun, sebenarnya ada alasan lainnya.

“Anjing adalah hewan sosial, dan perilaku yang kita sebut sebagai allogrooming (saat seekor hewan melakukan grooming pada hewan lain) cukup umum di kalangan hewan sosial,” ujar pengamat perilaku hewan si SPCA Texas, Valarie Tynes.

Memang, grooming antara anjing dan manusia umumnya terjadi satu arah, terkecuali saat anjing menjilat kita.

“Saat anjing melakukannya, itu sama saja dengan anjing tengah melakukan grooming pada kita."

"Nampaknya, perilaku social grooming ini berkembang seiring dengan domestikasi anjing,” ujar Tynes.

Di mana spot terbaik untuk mengelus anjing?

Jawabannya, tergantung. Sebab, setiap anjing memiliki preferensinya sendiri.

Kendati demikian, spot favorit anjing umumnya adalah area yang sulit untuk dijangkaunya atau yang membuat anjing tidak merasa rentan.

Jadi, cobalah di abwah dagu, dekat pantat, bahu, atau dada.

Lalu jika bicara soal perut, beberapa anjing memang sangat menyukainya karena merasa itu membuatnya geli, yang akan ditandai dengan tendangan bahagia kecil.

Namun, anjing lain bisa tidak menyukainya.

Lebih lanjut, mengelus anjing bukan hanya akan membuat anjing merasa nyaman, namun juga dapat menenangkan anjing yang cemas atau stres berkat oksitosin yang ditimbulkannya.

Jadi, elus saja teman berbulu kesayangan kita ini saat waktu stres datang.

Area mana yang harus dijauhi?

Menurut dokter hewan di Veterinarians.org Rachel Salant, DVM, umumnya pemilik hewan sebaiknya menghindari area ekor, kaki, telapak kaki, kepala, dan telinga.

Pasalnya, anjing juga sangat menjaga bagian tubuhnya yang sensitif, sama seperti manusia.

Selain itu, jika anjing juga sempat memiliki pengalaman buruk saat dipotong kukunya atau kita kesulitan saat membersihkan telinganya, ini bisa menjadi tanda bahwa kita tidak perlu menyentuh area tersebut.

Lalu menariknya, meski hampir semua orang selalu ingin mengelus kepala anjing, sebenarnya area tersebut adalah salah satu hal yang tidak disukai anjing.

Ini disebabkan karena anjing merasa stres atau terancam saat ada tangan yang menyentuh kepalanya.

Salant pun mengatakan, kita bisa melihat anjing mau dielus di tempat tertentu dari perilakunya.

Misalnya, saat anjing mendadak mundur saat kita akan mengelusnya, artinya anjing tidak menyukainya.

Namun saat anjing terus menghampiri kita, artinya sebaliknya.

Hal yang perlu dipertimbangkan sebelum mengelus anjing lain

Saat bertemu dengan anjing lain di jalan, terkadang kita ingin mengelusnya.

Namun sebelum melakukannya, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu melihat bahasa tubuhnya.

Seperti berikut ini.

  • Lihat ekornya

Apakah ekor anjing bergoyang, berdiri tegak, atau terselip di antara kakinya?

Ekor anjing bisa memperlihatkan banyak emosi. Seekor anjing yang santai dan menyuikai sesuatu akan mengibas-ngibaskan ekornya ke sebelah kanan.

  • Periksa telinga

Jika telinga terkulai, artinya anjing sedang santai. Namun jika telinga anjing nampak tegang dan mengarah ke arah belakang, kemungkinan anjing malu atau takut.

  • Mengendus

Sebelum menyentuhnya, beri anjing kesempatan untuk menyelidiki. Sebab, anjing mencari informasi dengan hidungnya, meski itu tidak berarti anjing ingin kita menyentuhnya.

  • Perhatikan jarak

Saat mendekati anjing, perhatikan apakah anjing ikut mendekati kita sambil menunjukkan tanda-tanda santai dan nyaman atau tidak.

  • Lihat kalung

Meski bisa disesuaikan dengan selera pemiliknya, terkadang kalung anjing juga bisa berfungsi untuk memberi tahu orang lain bahwa anjing itu agresif.

Jadi jika mengenakan kalung merah, perhatikan tanda-tanda di atas lalu tanyakan keadaan sebenarnya pada pemiliiknya sebelum mendekati anjing.

Cara mengelus anjing

Meski manusia telah membiakkan anjing sejak lama, bukan berarti semua anjing ingin mendapatkan afeksi dari kita, bahkan anjing paling penyayang sekalipun.

Namun bagi anjing yang memang ingin disentuh, kita bisa mengikuti tips berikut untuk mengelus anjing dengan tepat.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/03/07/160629020/mengapa-anjing-senang-dielus

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com