Carlos Alcaraz, Juara Dunia Wimbledon 2023 yang Berstatus House Ambassador Louis Vuitton

Penampilannya itu sontak membuatnya jadi perhatian penggemar mode selain kemampuannya mengalahkan Novak Djokovic yang lebih senior dan dijagokan.

Pilihan aksesorisnya itu membuat sejumlah kalangan memprediksi jika atlet berusia 20 tahun itu akan menjadi fashionista terbaru di dunia tenis.

Profil Carlos Alcaraz

Carlos Alcaraz adalah atlet tenis asal Spanyol yang lahir 5 Mei 2003 di sebuah desa kecil bernama El Palmar, di luar Murcia.

Biasa dipanggil Carlitos, ia berhasil mengguncang dunia lewat prestasinya di Wimbledon setelah setahun lalu mencatatkan prestasi sebagai etenis termuda nomor satu dunia pada usia 19 tahun.

Kecintaannya pada tenis tumbuh sejak dini, diwariskan oleh ayahnya yang juga pernah bertanding secara profesional.

Carlos mendapatkan raket tenis pertamanya pada usia empat tahun dan kerap berlatih bersama ketiga saudaranya.

Perjalanannya menjadi juara dunia tenis sempat terganjal masalah dana namun keluarganya berusaha mencari sponsor dari seorang kenalan yang bekerja di perusahaan kembang gula.

Diprediksi jadi fashionista tenis

Kariernya yang meroket jelas berdampak besar pada kondisi keuangan Carlos Alcaraz.

Ia diprediksi telah menghasilkan lebih dari 13,7 juta dollar AS, sekitar Rp 205 miliar, lewat ATP Tour tunggal maupun ganda.

Popularitasnya juga membuatnya dilirik sejumlah merek besar untuk bekerja sama termasuk dari dunia fashion.

Promosi Calvins or Nothing itu terdiri dari berbagai koleksi pria khas merek ini seperti katun modern, katun stretch, dan pakaian dalam katun klasik.

Pada 2022 lalu, dia juga menandatangani kesepakatan sponsor dengan Rolex dan BMW.

Lalu pada Juni lalu, ia menjadi house ambassador Louis Vuitton, mengukuhkan statusnya sebagai bintang baru di dunia fashion kelas atas.

“Saya berpakaian sederhana. Saya tidak terlalu memperhatikan merek dan mobil," ujarnya dalam wawancara Vogue.

"Jika saya menyukai sesuatu, saya mencoba membelinya, tetapi pada akhirnya ayah saya yang mengurus semuanya.”

Meski demikian, ia juga sangat menyukai berbagai sepatu olahraga Nike.

Ia bahkan mengoleksi setidaknya 20 pasangan sepatu Nike vintage dan berniat menambah item koleksinya itu.