Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

10 Tips Praktis untuk Bertahan pada Gaya Hidup Minimalis

Di sepanjang perjalanan hidup itu pun dia mengaku masih menemukan tantangan yang tak mudah untuk bertahan dalam pilihan gaya hidupnya.

Menurut dia, merapikan barang-barang untuk sebuah keluarga dengan empat orang tetaplah bukan tugas yang mudah.

"Namun saya belajar bahwa tantangannya tidak berakhir saat barang-barang masuk ke kotak sumbangan."

"Dibutuhkan kewaspadaan dan kesengajaan yang konsisten untuk memertahankan kesederhanaan dan kebebasan dalam jangka panjang," kata Becker.

Manfaat memiliki lebih sedikit barang memang luar biasa.

Namun, toh di tengah perjalanan masih mudah untuk kembali ke kebiasaan lama yaitu perilaku konsumsi yang tidak bijaksana.

Hal itu, kata Becker, bisa terjadi jika kita tidak melakukan upaya sadar untuk memertahankan gaya hidup minimalis yang sudah kita jalani. 

Untuk itu, berikut ini adalah 10 tips praktis untuk membantu kita menjaga hidup tetap bebas dari kekacauan, dan fokus pada hal-hal yang benar-benar penting.

1. Tetapkan batasan yang jelas

Tentukan barang apa saja yang diperlukan untuk gaya hidup dan kebahagiaan kita.

Lalu, tetapkan batasan yang tegas untuk menentukan barang yang bisa masuk ke dalam rumah.

Hal ini bisa dilakukan secara numerik -misalnya, 33 item pakaian, misalnya.

"Namun saya menemukan bahwa batasan fisik adalah yang paling membantu," kata Becker.

2. Pertahankan ruang-ruang kosong

Jangan merasa perlu untuk mengisi ruang kosong di rumah. Biarkan ruang kosong berfungsi sebagai pengingat akan ketenangan dan kedamaian yang dibawa oleh minimalis.

3. Temukan ide untuk mengatasi konsumerisme

Misalnya, terapkan aturan 48 jam untuk pembelian yang tidak penting. Catatlah barang tersebut dan kunjungi kembali setelah dua hari.

Selain itu, tanyakan setiap iklan yang kita lihat, identifikasi kebutuhan yang diklaim untuk dipenuhi. Kebutuhan atau keinginan?

4. Singkirkan barang yang tidak diperlukan

Hidup berarti mengkonsumsi dan hampir pasti barang-barang akan terus terkumpul di rumah.

Tetaplah berada di depan kekacauan dan jaga rumah tetap minimalis dengan merapikannya sambil berjalan.

Setiap kali sebuah ruang mulai terasa penuh, singkirkan yang tidak perlu- hingga kembali terasa normal.

5. Belilah pengalaman, bukan barang

Menjadi minimalis bukan berarti tidak akan pernah mengeluarkan uang lagi.

Prioritaskan pengeluaran untuk pengalaman daripada barang-barang material.

Perjalanan, konser, makan bersama orang-orang terkasih-ini akan menciptakan kenangan dan kegembiraan tanpa membuat rumah berantakan.

6. Buatlah jurnal rasa syukur

Hargai apa yang telah kita miliki dengan menuliskan tiga hal yang disyukuri setiap hari atau menuliskannya saat bermeditasi atau berdoa.

Tetap fokus pada hal-hal baik yang sudah kita miliki akan mengalihkan pikiran kita dari semua hal yang tidak kita miliki.

7. Bereksperimen dengan tantangan yang dibatasi waktu

Bahkan jika kita merasa senang dengan kemajuan yang telah dicapai, teruslah mencoba hidup dengan lebih sedikit eksperimen di rumah.

Cobalah hidup tanpa barang atau kategori barang tertentu untuk jangka waktu tertentu, seperti 30 hari -misalnya.

Kita mungkin akan menemukan cara hidup yang lebih baik. Bahkan jika tidak, menantang asumsi kita akan membantu menjaga rumah dan kehidupan tetap minimalis di area lain.

8. Lakukan refleksi secara teratur

Luangkan waktu untuk mengingatkan diri sendiri mengapa kita memilih gaya hidup minimalis.

Manfaat apa yang telah diberikannya pada hidup? Merenungkan pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu kita tetap termotivasi dan berkomitmen.

9. Kebiasaan yang bebas dari kekacauan

Terapkan rutinitas kecil setiap hari untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan teratur.

Ini bisa berarti merapikan tempat tidur setiap pagi, membersihkan diri setelah makan, atau melakukan pembersihan cepat sebelum tidur.

10. Temukan inspirasi minimalis yang konsisten

Mengenali orang yang berpikiran sama di sekitar kita akan memberikan motivasi dan dorongan.

Jika kita tidak memiliki teman atau keluarga yang menginspirasi dalam hal ini, carilah inspirasi secara online.

Sama seperti pilihan untuk tidak membiarkan harta benda fisik menguasai hidup, ini juga merupakan pilihan untuk tidak membiarkan kebiasaan lama menarik kita kembali ke dalam siklus akumulasi.

Kita memulai perjalanan menuju minimalis dengan keinginan untuk menjalani hidup yang tidak terlalu dibebani oleh barang-barang.

Kita menjadi lebih fokus pada pengalaman dan hubungan. "Itu luar biasa! Pertahankan!" kata Becker.

"Minimalisme, untuk mencapai potensi penuh dalam hidup kita, bukan hanya sebuah fase."

"Ini adalah cara baru untuk hidup selama sisa hidup kita-membantu kita memanfaatkannya sebaik mungkin," sebut Becker. 

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/08/07/100000620/10-tips-praktis-untuk-bertahan-pada-gaya-hidup-minimalis

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com