Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

3 Tanda Karyawan Mengalami "Quiet Firing"

Baik itu bekerja dari rumah atau datang ke kantor setiap hari, adalah hal yang wajar jika kita mengalami sedikit stres sebagai bagian dari perusahaan.

Namun, jika kita merasakan perubahan mendadak pada sikap atasan kita, mungkin ada sesuatu yang terjadi, dan kita perlu mewaspadai apakah kita mengalami quiet firing karena hal tersebut.

Apa yang dimaksud dengan quiet firing?

Menurut perusahaan analisis tempat kerja global Gallup, quiet firing adalah istilah baru untuk fenomena yang sudah berlangsung selama puluhan tahun di tempat kerja.

Di mana pemberi kerja mencoba memperburuk kondisi tempat kerja bagi karyawan yang ingin dikeluarkan dari perusahaan.

Entah itu perampingan perusahaan atau mencoba menghindari posisi yang berlebihan, quiet firing ini merupakan cara bagi manajemen untuk menghindari kerumitan dalam memecat karyawan.

Tanda-tanda quiet firing

Dikutip dari laman Forbes, berikut adalah tanda-tanda quiet firing yang perlu diketahui.

1. Sikap atasan berubah

Atasan yang hebat meluangkan waktu untuk mengecek setiap karyawan, tidak peduli seberapa padat jadwalnya.

Pemeriksaan terjadwal ini menunjukkan bahwa perusahaan menghargai karyawannya dan ingin mengetahui apakah ada kesempatan yang bisa diberikan untuk membantu kita berkembang.

Jadi jika kita adalah satu-satunya karyawan yang tidak diperiksa, ini bisa menjadi pertanda.

Hal yang sebaliknya juga bisa terjadi. Alih-alih bersikap terlalu jauh, atasan kita bisa saja mulai menjadi sangat kritis terhadap semua yang kita lakukan.

Mulai dari laporan, proyek, hingga pertanyaan tanpa henti melalui email, mereka mungkin mulai mengorek setiap detail entah dari mana.

2. Mendapatkan pekerjaan yang lebih sedikit

Mendapatkan lebih sedikit pekerjaan mungkin terlihat seperti kemenangan pada awalnya, namun tidak semudah kedengarannya.

Pada akhirnya, nilai yang kita berikan pada tim berhubungan langsung dengan dampak yang kita berikan pada pekerjaan tersebut.

Proyek memberi karyawan tujuan tertentu, jadi jika kita dipindahtugaskan tanpa pemberitahuan sebelumnya, itu adalah tanda bahaya.

Ini juga berarti berkurangnya kesempatan untuk menunjukkan kemampuan kita dan menunjukkan apa yang kita miliki.

Penugasan ulang juga berarti kita tidak lagi masuk ke dalam email dan pelacak tugas yang sebelumnya kita ikuti, serta tidak adanya undangan rapat.

Beberapa atasan melakukan hal ini secara perlahan-lahan selama berbulan-bulan, sementara beberapa lainnya mengeluarkan karyawan hanya dalam hitungan hari.

3. Atasan menyuruh kita mencatat aktivitas kerja

Ketika atasan tiba-tiba meminta kita untuk mencatat jam kerja dan aktivitas begitu kita masuk kerja, ada kemungkinan besar mereka mencari alasan untuk memeriksa pekerjaan kita.

Dengan melakukan hal ini, atasan bisa menggunakan blok kalender yang kosong, daftar tugas yang kosong, dan laporan yang kurang sempurna sebagai alasan untuk meremehkan semua yang kita kerjakan.

Lantas, apa tanda terbesar bahwa kita mulai dipecat?

Komunikasi dengan HRD menjadi lebih sering. Hal ini bisa dimulai dari informasi biasa yang kemudian meningkat menjadi rapat mendadak tentang perilaku di tempat kerja dan bahkan pekerjaan di bawah standar.

Atasan yang ingin melakukan quiet firing terhadap karyawannya juga akan melibatkan HR dalam upaya membuat perampingan tampak lebih diplomatis.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/11/26/111928420/3-tanda-karyawan-mengalami-quiet-firing

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke