Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Merchandise Lokal yang Unik dan Terkenal, Bisa buat Oleh-oleh

KOMPAS.com - Belanja oleh-oleh tentu tak terlewatkan jika kita mengunjungi berbagai daerah di Indonesia.

Salah satu item paling sering dijadikan oleh-oleh adalah baju.

Ada banyak produk fesyen lokal yang menarik untuk dijadikan oleh-oleh. Tapi, ada beberapa merek lokal yang tak hanya menawarkan desain unik, tetapi juga menonjolkan ciri khas budaya asli daerahnya. Berikut ulasan singkatnya, seperti dikutip dari situs Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Salah satu merchandise lokal yang populer sebagai oleh-oleh adalah Dagadu Jogja.

Saking populernya, sejak dulu banyak toko oleh-oleh lainnya di Yogyakarta yang membuat KW alias imitasi kaus Dagadu.

Desain kaus Dagadu kental dengan ikon-ikon Kota Yogyakarta, termasuk Tugu Jogja, Taman Sari, dan Keraton Yogyakarta.

Selain itu, salah satu keunikan Dagadu adalah kerap menambahkan kalimat berbahasa Jawa yang nyentrik pada desain kaus dan pernak-perniknya.

Menurut akun media sosial resminya, kaus Dagadu dibanderol mulai dari Rp 69.000.

Industri kreatif lokal yang berdiri pada 2006 ini juga populer dijadikan oleh-oleh khas dan memiliki desain kaus otentik.

Hal ini terlihat dari banyaknya koleksi desain yang "Solo banget", seperti menggunakan motif batik, wayang, dan aksara Jawa.

Pilihan ini sejalan dengan upaya Solo menjadikan kotanya sebagai kota budaya dan wisata.

Adapun kaus di Klamben dibanderol mulai dari Rp 70.000-an.

Liburan ke Bali kurang lengkap jika tidak membeli baju Joger sebagai oleh-oleh.

Kaus Joger Bali terkenal dengan kata-kata nyentrik pada desain bajunya, hingga membuatnya dijuluki "Pabrik Kata-kata".

Tak hanya kaus, kita juga bisa membeli merchandise lainnya dari produk ber-tagline "Joger Jelek", ini, seperti tas, dompet, sendal, sepatu, dan jam tangan.

Harga kaus Joger menurut situs resminya dibanderol mulai dari Rp 88.000-an.

Merchandise lokal yang tak kalah populer adalah C59 yang berasal dari Bandung. Merek legendaris ini sudah berdiri sejak 1980 dan memiliki puluhan outlet yang bahkan tersebar di berbagai negara, termasuk Polandia, Ceko, Australia, Jerman, dan Amerika Serikat.

Salah satu pelopor industri clothing di Indonesia ini memiliki desain berkarakter dan ciri khas berupa desain kaus yang tidak memiliki sambungan pada bagian kiri dan kanannya.

Saat ini, C59 juga merilis banyak kaus basic yang cocok digunakan untuk berbagai acara.

Selain kaus, ada pula koleksi celana denim, topi, dan jaket yang juga cocok dijadikan oleh-oleh. 

Kaus C59 menurut marketplace resminya dibanderol mulai dari Rp 150.000-an.

Palembang juga memiliki pilihan merchandise yang dapat dijadikan opsi oleh-oleh, selain kuliner seperti Pempek atau kerupuk palembang.

Salah satu merek kaus populer asal Palembang adalah Nyenyes.

Nyenyes atau “cerewet” dalam bahasa Palembang ini adalah industri kreatif lokal yang terkenal dengan desain kaus unik.

Hal ini karena hampir seluruh desain produknya menggunakan gambar-gambar yang identik dengan Palembang, misalnya Jembatan Ampera, Pulau Kemaro, maupun kuliner seperti Mi Celor.

Produk fesyen dari Nyenyes juga memiliki koleksi kaus dengan perpaduan motif kain songket yang bisa menambah daya tarik bagi wisatawan.

Koleksi kaus di Nyenyes dibanderol mulai Rp 90.000-an untuk kaus anak dan Rp 145.000-an untuk kaus dewasa.

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/01/21/190700620/5-merchandise-lokal-yang-unik-dan-terkenal-bisa-buat-oleh-oleh

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com