Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Aroma Parfum yang Membuatmu Lebih Menarik

KOMPAS.com - Wewangian yang kita kenakan dapat memainkan peran besar terhadap citra kita dan bagaimana orang memandang kita. Aroma segar dari aftershave, cologne dengan wangi bunga-bungaan, hingga parfum dengan keharuman kayu akan menambah jatidiri kita.

“Aroma dapat memicu ingatan dan perasaan yang kuat, yang dapat memengaruhi apakah seseorang kita anggap menarik,” jelas Laura Wasser, pakar hubungan di Divorce.com. 

“Beberapa aroma dapat menciptakan rasa nyaman atau keakraban, sementara aroma lainnya mungkin membangkitkan emosi yang lebih menggairahkan atau menyegarkan, yang semuanya dapat berkontribusi pada ketertarikan.” 

Di antara banyak aroma tersebut, ada wangi  tertentu yang bisa membuat kamu lebih menarik. Apa sajakah? 

Studi itu menyebutkan: "Rangsangan penciuman dapat memengaruhi segala sesuatu mulai dari penilaian orang terhadap daya tarik, usia, pengaruh, status kesehatan/penyakit, dan bahkan kepribadian orang lain."

Dan salah satu aroma yang terbukti memberikan dampak positif adalah vanilla. Lisa Lawless, PhD, CEO Holistic Wisdom, menjelaskan bahwa aroma vanilla "sering dikaitkan dengan kenangan indah, seperti membuat kue atau camilan manis lainnya".

Faktanya, sebuah penelitian tahun 1994 menunjukkan bahwa gejala kecemasan berkurang ketika pasien MRI diberi aroma vanilla.

Sampai di sini, Wasser menambahkan bahwa aroma ini dapat "membangkitkan kenangan indah atau menciptakan rasa nyaman dan hangat"—perasaan yang sangat penting dalam hal ketertarikan dan hubungan.

Kayu cendana sering digunakan di spa dan studio yoga, karena dikaitkan dengan perasaan menenangkan dan rileks, tambah Wasser.

Dan aroma musky yang tidak terlalu menyengat bisa membuat seseorang ingin lebih mengenal kamu. “Misalnya, aroma dengan sedikit bahan-bahan yang tidak biasa seperti lada hitam, teh, atau bahkan leather bisa sangat menarik dan menciptakan rasa intim,” saran Wasser.

“Dalam aromaterapi, aroma citrus, terutama jeruk, dianggap membangkitkan kegembiraan. Aroma tersebut menawarkan rasa kesegaran dan vitalitas, yang cukup menarik,” kata Lawless.

“Saat kita menghirup aroma lavender, otak memproduksi neurotransmitter seperti serotonin dan dopamin, yang berfungsi mengatur suasana hati dan mendorong relaksasi,” Caleb Backe, pakar aromaterapi Maple Holistics.

Dan ketika orang-orang merasa tenang dan nyaman di sekitarmu hal itu bisa membuat kamu tampil lebih menarik, jelas Lawless.

Jadi tidak mengherankan jika studi tahun 2020 dari Fragrantica.com menemukan bahwa "85 persen pria mengakui bahwa mereka paling tertarik pada wanita yang memakai wewangian aroma bunga.

Aroma bunga, atau wewangian apa pun dalam daftar ini, pasti bisa memberikan efek yang luar biasa. 

"Meski begitu ingatlah bahwa memakai wewangian yang kuat di sekitar seseorang yang sensitif terhadap aroma bisa jadi tidak menyenangkan, walau orang lain yang menyukai aroma kuat mungkin menganggapnya menarik," kata Lawless. 

"Namun, kebanyakan orang lebih menyukai wangi yang samar-samar tercium, jadi sebaiknya jangan membasahi diri dengan parfum atau cologne."

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/02/08/094414720/5-aroma-parfum-yang-membuatmu-lebih-menarik

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com