Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jadi Tren di Kalangan Swifties, Apa Itu Friendship Bracelet?

KOMPAS.com - Konser The Eras Tour Taylor Swift tengah berlangsung di beberapa negara. Bahkan, per hari ini, Sabtu (2/3/2024), konser tersebut sudah mulai diselenggarakan di Singapura. 

Di tengah ramainya perbincangan tentang konser tersebut, para Swifties (sebutan untuk fans Taylor Swift) juga sibuk untuk memperdagangkan atau bahkan saling menukar “friendship bracelet” saat konser berlangsung ke sesama Swifties. 

  • Taylor Swift Konser The Eras Tour 6 Hari di Singapura, Mulai 2 Maret 2024
  • Inspirasi Outfit Taylor Swift, Senang Kenakan Sweater Klasik

Lantas, apa itu “friendship bracelet” yang jadi tren di kalangan Swifties?

Melansir laman The Guardian dan Cosmopolitan, Sabtu (2/3/2024), friendship bracelet atau gelang persahabatan ini merupakan gelang yang ditukarkan oleh para Swifties saat Eras Tour.

Gelang yang ditukarkan ini biasanya terbuat dari manik-manik, menggunakan berbagai warna, dan ada susunan manik-manik huruf yang disusun menjadi sebuah kata atau slogan yang berbeda. Bisa berupa lirik lagu, judul, atau lelucon dalam fandom itu sendiri. 

Tren ini berawal dari kata-kata Taylor Swift sendiri dalam lagunya yang berjudul “You’re on Your Own, Kid” dari album Midnights yang dirilis pada 2022 lalu. 

Cause there were pages turned with the bridges burned

Everything you lose is a step you take

So make the friendship bracelets

Take the moment and taste it

You’ve got no reason to be afraid

Tren ini lahir hanya beberapa minggu setelah lagu tersebut dirilis. Sebab, penyelenggaraan konser Eras Tour langsung diumumkan usai album Midnights dirilis.

Para penggemar pun menyarankan agar mereka membuat gelang persahabatan untuk ditukar satu sama lain di acara tersebut. Dengan demikian, lahirlah tren global. 

Memakai friendship bracelet Taylor Swift ini adalah salah satu cara yang sempurna untuk menunjukkan rasa kasih sayang dan persahabatan kepada sesama Swifties. 

Melansir laman Cosmopolitan, gelang persahabatan ini pernah menjadi tren di kalangan hippie pada tahun 1970-an, 1990-an, dan awal tahun 2000-an. 

Kala itu, anak-anak sekolah menggunakan manik-manik untuk membuat gelang dalam berbagai pola simpul, yang dijual di taman bermain. 

Saat ini, generasi Z saat ini sangat menyukai tren nostalgia tahun 2000-an. Selain itu, hal ini juga memupuk rasa kebersamaan yang tulus di luar dunia online, dan peluang untuk mendapatkan teman baru. 

Bagi para Swifties yang telah menjadi penggemar Taylor Swift sejak lama, hal ini memberi mereka kesempatan untuk mewariskan hobi lama kepada anak-anak mereka. 

Selain itu, juga bisa untuk mempererat ikatan persahabatan dalam bentuk kerajinan tangan, dan kecintaan yang sama terhadap musik. 

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/03/02/124530820/jadi-tren-di-kalangan-swifties-apa-itu-friendship-bracelet

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com