Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jangan Sepelekan Kebiasaan Mudah Lupa, Kenali 6 Tanda Ini

KOMPAS.com - Lupa nama seseorang atau tak ingat di mana meletakkan barang memang bikin frustrasi, tetapi tak perlu terlalu dikhawatirkan. Terutama jika terjadi seiring bertambahnya usia.

Sehingga, jika mengalaminya, kamu tak perlu panik. Kondisi ini juga tidak eksklusif pada kelompok sosial yang dikategorikan "tua".

"Seiring bertambahnya usia, kita mengalami kelupaan ringan, seperti lupa meletakkan kunci atau kesulitan mengingat nama. Perubahan (kemampuan) memori yang berkaitan dengan usia biasanya tidak perlu dikhawatirkan," ujar neuropsikolog sekaligus asisten profesor neurologi dari Yale School of Medicine, Carmen Carrion, seperti dikutip dari HuffPost, Senin (27/5/2024).

Faktanya, menurut neurolog dari UW Medicine Memory and Brain Wellness Center di Washington, AS, De Michael Rosenbloom, kita mulai kehilangan neuron pada usia 30-an tahun.

  • 5 Makanan untuk Mempertajam Ingatan dan Fokus Pikiran
  • Meditasi untuk Alat Self Healing bagi Pikiran

Hal itu membuat kita menjadi kurang efisien dalam belajar dan mengingat seiring waktu.

"Bagi saya hal ini terasa seperti siklus hidup. Ketika masih muda, kita perlu belajar lebih banyak informasi dan sistem-sistem tersebut harus bekerja dengan baik. Namun ketika kita bertambah tua, hal ini tidak lagi terlalu penting," ujar Rosenbloom.

Namun, beberapa kondisi kelupaan bisa dikategorikan tidak normal dan bisa mengindikasikan masalah yang lebih besar. Berikut tanda-tandanya menurut para neurolog.

Tanda mudah lupa yang tidak normal

1. Tidak bisa belajar hal baru

Jika kamu mengalami kesulitan dalam mempelajari hal baru, maka hal itu perlu menjadi perhatian.

Hal ini termasuk dalam hal mengoperasikan gawai baru yang sebelumnya tidak pernah kita gunakan.

"Banyak terjadi di masyarakat kita bahwa ada sebuah gawai baru dan banyak yang tidak tahu cara mengoperasikannya," ujar neurolog dari Lou Ruvo Center for Brain Health di Cleveland Clinic, Dr Charles Bernick.

Normal jika kita butuh waktu untuk mempelajari sesuatu yang baru, seperti gawai, tapi jika itu menjadi tugas yang mustahil bagimu, maka cobalah mempertimbangkan untuk berkonsultasi dengan dokter.

2. Kesulitan memahami hal yang dulu mudah dipelajari

Hal yang menjadi perhatian lainnya adalah jika kita mulai kesulitan melakukan atau memahami hal-hal yang dulu mudah saja kita pelajari.

Misalnya, orang yang gemar memasak, lupa resep-resep yang sebelumnya bisa dengan mudah mereka kerjakan selama bertahun-tahun.

Hal lainnya adalah lupa dalam membayar tagihan-tagihan dan kesulitan membayarnya padahal sebelumnya mudah saja kita lakukan.

"Jika seseorang menemukan kegiatan sehari-hari menjadi hal menatang untuk dilakukan, maka itu sudah menjadi red flag," ujar Bernick.

3. Mudah lupa dengan percakapan

Kita tentu tak harus ingat dengan setiap detail percakapan dengan orang lain dan melupakannya seiring waktu bukanlah menjadi masalah.

Lalu, hal seperti apa yang perlu dikhawatirkan? Kita perlu khawatir jika kita tiba-tiba lupa dengan adanya percakapan itu.

"Biasanya, ketika seseorang melakukan percakapan, setidaknya kita mengingat sedikit hal tentang percakapan itu. Namun, katakanlah satu jam telah berlalu, kemudian kita lupa bahwa sebelumnya melakukan percakapan, maka hal itu perlu dikhawatirkan," kata dia.

4. Tersesat di tempat yang familiar

Normal jika kita tersesat di tempat baru atau yang sudah tidak kita kunjungi lama. Namun, jika tersesat di tempat yang familiar, maka itu bisa menjadi tanda kehilangan memori yang tidak normal.

"Salah satu tandanya adalah kita tersesat di kota tempat tinggal ketika berkendara ke tempat belanja atau pulang ke rumah setelah ada acara di luar. Jika hal ini terjadi, maka perlu menjadi perhatian," ujar profesor ilmu saraf dari University of Oregon, Ulrich Mayr.

5. Sering mengulang cerita

Normal jika seiring waktu kita kerap mengulang satu cerita yang sama, bahkan kepada orang yang pernah mendengarkannya sebelumnya. Namun, jika hal ini terjadi terlalu sering, maka perlu menjadi perhatian khusus.

Terutama, jika kita mengulang cerita atau pertanyaan yang sama pada hari yang sama atau dalam jangka waktu beberapa menit saja. Ini bisa menjadi tanda penurunan kemampuan memori yang tidak normal.

6. Ada orang lain yang mengkhawatirkan kita

Jika orang terdekat menyampaikan kekhawatiannya akan kemampuan memori kita, karena mungkin terlihat cukup signfiikan, jangalah membela diri. Cobalah pikirkan hal itu secara serius.

Sebab, bisa saja orang lain lebih peka terhadap apa yang terjadi pada kita dibandingkan diri kita sendiri.

"Pengalaman subyektif dari ingatan seseorang bukanlah indikator yang dapat diandalkan untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Hal ini lebih berkorelasi dengan hal-hal seperti kecenderungan kita untuk merasa khawatir secara keseluruhan," ujar Mayr.

Dengan kata lain, orang terdekat kita cenderung lebih mungkin mengenali secara akurat masalah-masalah yang terjadi pada kita. Dalam hal kemampuan memori, seperti jika kita mengulang cerita atau pertanyaan sehari-hari.

Selain itu, jika kita menyadari hal ini terjadi pada orang terdekat kita, jangan takut untuk mengungkapkannya. Sebab, dukungan dan perhatian sangatlah penting.

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/05/27/103500020/jangan-sepelekan-kebiasaan-mudah-lupa-kenali-6-tanda-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke