Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ketahui, Kandungan yang Tidak Boleh Ada dalam Skincare Anak

JAKARTA, KOMPAS.com – Memilih produk skincare atau perawatan kulit untuk bayi, balita, dan anak-anak harus dilakukan dengan esktra hati-hati.

Produk dengan kandungan yang salah berbahaya untuk kulit. Mereka dapat menyebabkan iritasi, ruam, atau permasalahan kesehatan yang lebih serius.

Operational Manager Early Care Messy Novira mengungkapkan, ada beberapa kandungan yang sepatutnya tidak boleh ada dalam produk skincare si kecil.

“Paraben dan SLS (sodium lauryl sulfate). Dua senyawa ini di skincare sebenarnya ada, cuma kalau untuk produk anak dihindari,” ujar dia dalam pameran Mommy N Me di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (28/6/2024).

Paraben adalah bahan kimia yang digunakan sebagai pengawet dalam produk perawatan kulit, makeup, dan rambut.

Sementara SLS adalah kandungan yang sering ditemukan dalam produk pasta gigi, obat kumur, sabun mandi, dan sampo. Namun, kandungan ini juga dapat ditemukan dalam sabun cuci muka.

Efek samping penggunaan paraben bagi kulit sensitif mencakup rasa gatal, ruam, kulit kering, dan rasa terbakar. Sedangkan efek samping SLS mencakup iritasi pernapasan.

“Dua senyawa ini dihindari tujujuannya agar tidak mengiritasi kulit anak,” kata Messy.

  • Seberapa Sering Harus Mengganti Popok Bayi?
  • 4 Tips Membeli Popok Bayi, Perhatikan Materialnya

Salah satu produk perawatan kulit paling sederhana adalah sabun cuci muka.

Produk dari Early Care sendiri, misalnya, disebutnya bebas paraben dan SLS agar orang dewasa dengan kulit yang sensitif juga bisa menggunakannya.

“Kami mengeluarkan (sabun cuci muka) dengan kandungan bahan-bahan alami. Pakai minyak alami dan tidak pakai senyawa kimia, sehingga semua jenis kulit bisa menggunakannya."

"Anak usia 0 tahun lebih sudah bisa menggunakannya,” ungkap Messy.

Dalam produk tersebut, pihaknya menggunakan minyak jojoba, jeruk, kelapa, dan lemon untuk membantu kulit bayi, balita, dan anak-anak lebih segar, lembab, dan bersih.

Mereka juga tidak menggunakan wewangian buatan dan alkohol untuk mencegah iritasi pada kulit wajah. Ketika mengenai mata, sabun ini juga diklaim tidak memicu iritasi.

Marketing Birth Beyond, Hayun, juga menuturkan hal yang sama. Menurut dia, paraben, SLS, alkohol, bahkan pewarna dan pewangi yang mengandung bahan kimia sebaiknya dihindari.

“Untuk sabun, biasanya memiliki SLS. Bayi yang baru lahir atau anak-anak kecil kan struktur kulitnya beda sama orang dewasa, masih berkembang."

"(Kulit) mereka lebih sensitif dan kering, jadi harus hindari bahan-bahan kimia seperti itu,” kata dia dalam kesempatan yang sama, Jumat.

  • 4 Tips Membeli Popok Bayi, Perhatikan Materialnya
  • Cara Mencuci Pakaian Bayi, Jangan Pakai Deterjen Bubuk

Untuk Birth Beyond sendiri, mereka memiliki produk khusus bayi dan balita berusia 0 sampai 3 tahun. Kemudian produk khusus anak-anak berusia 3 sampai 5 tahun.

Semuanya diklaim menggunakan bahan-bahan yang aman untuk kulit sang buah hati, bahkan aman untuk ibu hamil dan ibu menyusui yang menyentuh produk-produk tersebut. 

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/06/30/103212920/ketahui-kandungan-yang-tidak-boleh-ada-dalam-skincare-anak

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com