Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

"Anti-mainstream", Lomba Tidur untuk Rayakan HUT RI

Namun, bagaimana jika jenis lombanya adalah lomba tidur?

Bukan hanya ide, Lomba Tidur Nasional bahkan sudah digelar oleh Pos Bloc Jakarta berkolaborasi dengan merek aromaterapi untuk membantu tidur, Slumbr untuk merayakan Hari Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia.

  • Ketahui, 5 Penyebab Tidur Tidak Nyenyak   
  • 8 Tanda Kualitas Tidur Perlu Dibenahi, Apa Saja? 

Peserta lolos kurasi karena pengalaman tidur unik

Di tengah semaraknya perayaan Hari Kemerdekaan, acara ini untuk pertama kalinya berlangsung di Pos Bloc Jakarta pada Sabtu (17/8/2024).

Adapun Lomba Tidur Nasional ternyata terinspirasi dari gelaran sejenis yang digelar di Korea Selatan.

Program Officer Pos Bloc Jakarta, Adrian, mengungkapkan bahwa antusiasme para peserta untuk mengikuti lomba ini sangat besar.

Bahkan, ia menyebutkan ada kurang lebih 7.800 peserta yang mendaftarkan diri dan berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Akan tetapi, dari ribuan peserta tersebut, pihaknya mengkurasi dan memilih hanya 10 peserta terbaik.

“Ternyata antusias pendaftar banyak banget sampai 7.800 orang. Akhirnya kami kurasi dan perkecil lagi untuk pilih 10 orang ini berdasarkan waktu tidur terlama dan pengalaman tidur terunik mereka,” ujar Adrian kepada Kompas.com saat ditemui di Pos Bloc Jakarta, Sabtu.

Tantangan untuk Tidur Nyenyak

Sementara itu, CEO Slumbr, Davi, mengungkapkan bahwa lomba tidur ini menggambarkan orang-orang yang memiliki gangguan tidur.

Maka, dengan mengikuti lomba tidur ini, para peserta bisa merasakan merdekanya tidur dengan nyenyak.

“Sebenarnya makna lombanya ini itu, karena mereka itu pas tidur kan digangguin, nah itu merepresentasikan mereka yang susah tidur karena terganggu pikirannya atau noise di sekelilingnya,” kata Davi.

Bukan sekadar tidur, selama lomba para peserta juga harus menghadapi berbagai tantangan mulai dari tingkat yang mudah hingga sulit.

  • 7 Kalimat Afirmasi Sebelum Tidur, agar Mudah Rileks
  • 9 Kebiasaan Buruk yang Mengurangi Kualitas Tidur

Pada tahapan awal, para peserta akan dipersilakan untuk tidur di posisi ternyaman. Kemudian, mereka akan diberikan tantangan berupa bunyi alarm untuk tingkatan yang paling mudah.

Adapun tantangan yang lebih sulit lainnya seperti musik beat yang kencang, diberikan tisu dengan aroma yang kurang sedap, kasur yang diguncang, hingga diberikan sensasi geli pada telapak kaki atau leher.

“Tantangannya itu ada level 1 yang paling mudah sampai level 5 yang sudah ekstrem. Barang siapa yang bergerak, tertawa, mengedip, dan mengangkat kepala atau badan dari kasur, itu dinyatakan kalah,” tuturnya.

Peserta yang berhasil bertahan tidur dengan nyenyak hingga tantangan terakhir akan menjadi juaranya. Lebih jauh, Davi menyatakan bahwa para pemenang bisa mendapatkan hadiah berupa uang jutaan rupiah dan juga cinderamata dari Slumbr.

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/08/17/201049020/anti-mainstream-lomba-tidur-untuk-rayakan-hut-ri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com