Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Manfaat Berkebun seperti yang Dilakukan David Beckham

Baru-baru ini Becks membagikan kebiasaan berkebunnya kepada 6 juta penonton TikTok-nya.

Dan ternyata berkebun bukan sekadar hobi, tetapi juga memberikan dampak yang luar biasa pada kesejahteraan hidup.

Berdasarkan riset yang dilakukan seorang peneliti, Lauriane Suyin, tanaman hias yang ditanamnya di 38 taman depan rumah warga yang sebelumnya gundul, menghasilkan penurunan yang signifikan terhadap tingkat stres.

Para subjek penelitian bahkan menghabiskan lebih banyak waktu untuk berbincang dengan tetangga, sebagian di antaranya telah tinggal bersama selama 10 tahun, tapi jarang diajak bicara.

Manfaat berkebun

Lantas, harus berapa lama kita berkebun untuk bisa merasakan manfaatnya?

Penelitian yang terbit dalam Journal Of Environmental Psychology menemukan, bahwa dua setengah jam dalam seminggu dapat meningkatkan kepuasan hidup dan kesejahteraan mental yang jauh lebih baik.

Rutin bercocok tanam dapat memengaruhi berbagai aspek dalam kehidupan kita, berikut beberapa manfaat dari berkebun menurut Mayo Clinic.

1. Menambah olahraga

Menghabiskan waktu untuk berkebun sepanjang hari merupakan bentuk olahraga yang baik, sebab, kita didorong untuk melakukan gerakan fungsional yang meniru latihan seluruh tubuh.

Mengangkat tas berisi tanah, menggali, dan gerakan intens lainnya dapat melatih kekuatan, daya tahan, keseimbangan, dan kelenturan tubuh.

2. Pola makan yang lebih baik

Memakan buah, sayur, dan umbi yang ditanam sendiri dapat memberikan dampak positif pada pola makan.

Orang yang rajin berkebun cenderung memasukkan hasil panennya sebagai bagian dari pola makan yang sehat dan seimbang.

Tiap jenis sayur dan buah memiliki manfaat kesehatan yang unik.

Paprika mengandung capsaicin yang bersifat anti-inflamasi dan dapat mengurangi penyakit jantung.

Tomat mengandung vitamin C dan kalium yang tinggi, serta antioksidan yang dapat mengurangi risiko kanker prostat yaitu likopen.

Ubi jalar mengandung beta karoten yang tinggi, antioksidan yang dapat membantu memperlambat proses penuaan dan mengurangi risiko beberapa jenis kanker.

3. Memperbanyak waktu di alam terbuka

Berada di luar ruangan baik untuk kesehatan, sebab orang cenderung bernapas lebih dalam saat berada di luar ruangan.

Hal ini membantu membersihkan paru-paru, memperbaiki pencernaan, meningkatkan respons kekebalan tubuh, dan meningkatkan kadar oksigen dalam darah.

Menghabiskan waktu di luar ruangan terbukti dapat menurunkan detak jantung dan ketegangan otot.

Selain itu, sinar matahari juga dapat menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kadar vitamin D.

4. Mengurangi stres

Hampir semua bentuk olahraga dapat mengurangi stres, termasuk berkebun.

Berkebun telah terbukti dapat meningkatkan suasana hati, serta menurunkan tingkat stres dan kecemasan.

Menanam, merawat, memanen, dan berbagi makanan hasil panen sendiri adalah hal yang sangat memuaskan.

Rutinitas memberikan struktur pada hari kita dan mendukung peningkatan kesehatan mental.

Oleh karena itu, rutinitas berkebun, seperti menyiram dan menyiangi, dapat menciptakan ritme yang menenangkan untuk meredakan stres.

“Saya menghabiskan waktu sekitar satu jam di kebun, kemudian menemukan bahwa mencabut gulma bisa menjadi terapi dan menenangkan setelah hari yang panjang,” ucap seorang ahli pengobatan keluarga dan perawat primer, Lisa Wimmer.

Menurutnya, hal ini memberikan kesempatan untuk memperlambat, merencanakan, atau menyelesaikan masalah secara mental.

5. Hubungan sosial

Berkebun dapat menyatukan orang-orang dan memperkuat hubungan sosial.

Komunitas berkebun dipenuhi orang-orang yang bersedia untuk berbagi keahlian, waktu, dan sesekali menanam tanaman dengan pecinta kebun lainnya.

Bentuk interaksi tersebut penting untuk mengurangi stres, meningkatkan ketahanan, dan memberikan dukungan selama masa-masa sulit dalam hidup.

Rasa kebersamaan yang kuat dapat menurunkan risiko depresi, kecemasan, dan bunuh diri.

Wimmer mengatakan, persahabatan yang terbentuk dalam komunitas tersebut merupakan manfaat terbesar dari berkebun baginya.

Ia menceritakan pengalamannya dengan komunitas tersebut dari musim ke musim, mulai dari merencanakan kebun sayur bersama, berbagi hasil panen, hingga mengadakan pesta untuk menikmati hasil panen.

“Kegiatan-kegiatan ini meningkatkan kegembiraan yang kami dapatkan dari berkebun dan memperkuat hubungan kami.” tutupnya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/09/13/100500320/5-manfaat-berkebun-seperti-yang-dilakukan-david-beckham

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com