Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Waspadai Bahaya Anemia pada Ibu Hamil, Bisa Sebabkan Anak Stunting

KOMPAS.com - Anemia pada ibu hamil merupakan masalah kesehatan yang perlu diwaspadai, terutama karena dampaknya yang signifikan terhadap perkembangan janin.

Salah satu risiko serius yang mungkin muncul adalah stunting, yaitu kondisi di mana anak mengalami hambatan pertumbuhan akibat kekurangan nutrisi sejak dalam kandungan.

Stunting ditandai oleh tinggi dan berat badan anak yang dibawah rata-rata pada usianya.

Namun, bagaimana anemia bisa menyebabkan stunting?

Menurut Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH, zat besi dan sel darah merah sangat penting untuk mengangkut oksigen dan nutrisi esensial untuk janin.

Tanpa asupan oksigen dan nutrisi yang cukup, janin tidak dapat tumbuh dengan optimal selama di dalam kandungan atau yang disebut dengan Intrauterine Growth Restriction (IUGR).

“Ibu hamil yang mengidap anemia juga lebih berisiko mengalami komplikasi selama kehamilan,” ujarnya dalam acara Ideatalks: Masa Depan dimulai dari Pondasi, Pentingnya Peran Nutrisi di Awal Kehidupan, di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, pada Jumat (27/9/2024).

Adapun masalah yang muncul di antaranya risiko persalinan prematur, perdarahan pasca persalinan, dan bayi berat lahir rendah (BBLR).

Kelahiran prematur atau BBLR adalah salah satu faktör penyebab utama anak menjadi stunting.

“Penelitian membuktikan, bahwa ibu anemia yang melahirkan bayi prematur dan BBLR berisiko tiga kali lebih besar melahirkan anak yang stunting,” ucapnya.

Itu sebabnya, anemia defisiensi zat besi harus dicegah sebelum kehamilan, bahkan pada usia remaja putri.

Oleh karena itu, calon ibu harus mendapatkan asupan zat besi dan nutrisi yang cukup untuk mempersiapkan mereka dalam kehamilan dan mencegah stunting pada anak.

“Solusi yang praktis dan sudah terbukti lewat penelitian pada ibu dan anak Indonesia adalah pemberian format pangan yang mengandung zat besi dan vitamin C,” tambahnya.

Vitamin C sangat penting untuk menjadi “kendaraan” bagi zat besi, dan mempermudah tubuh dalam menyerap zat besi.

“Selain sumber protein hewani, susu sapi yang sudah difortifikasi dengan zat besi dan vitamin C terbukti klinis mencegah anemia defisiensi besi, mencegah komplikasi kehamilan, dan menghindari risiko stunting,” tutupnya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/10/01/185500020/waspadai-bahaya-anemia-pada-ibu-hamil-bisa-sebabkan-anak-stunting

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com