Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Alasan Pasangan LDR Sering Bertengkar

KOMPAS.com - Banyak yang meyakini bahwa kunci dari keberhasilan hubungan jarak jauh adalah saling mengenal dan memahami satu sama lain melalui komunikasi yang baik.

Namun itu bukanlah hal yang mudah dalam LDR, terutama bagi pasangan dengan zona waktu yang berbeda.

Dalam situasi seperti ini, penting untuk menghindari perilaku yang dapat memunculkan rasa ketidakpercayaan dan kecemburuan, yang pada akhirnya dapat merusak hubungan.

  • 8 Tanda Hubungan LDR yang Sehat
  • 5 Cara Mengatasi Bosan Saat LDR, Saling Beri Kejutan

Dilansir dari situs Marriage, berikut empat kesalahan yang sering membuat pasangan jarak jauh sering bertengkar.

Alasan pasangan LDR sering bertengkar

1. Saling menyalahkan

Dalam hubungan jarak jauh, menjalin komunikasi bisa menjadi suatu hal yang sulit bagi banyak orang.

Itu karena adanya kesulitan untuk memahami dan menilai konteks melalui pesan teks, sehingga menimbulkan kesalahpahaman.

Akibatnya, hubungan menjadi tegang dalam hal komunikasi, yang berujung pada frustrasi dan saling menyalahkan.

Beberapa orang menolak untuk menerima kesalahan mereka, sementara yang lain lebih memilih untuk menyerang balik.

Kamu dapat menghindari semua ini dengan tidak menyalahkan pasangan dan membuka saluran komunikasi sebanyak mungkin.

2. Membiarkan rasa cemburu menguasai diri

Beberapa orang berpendapat bahwa sedikit kecemburuan dapat menjadi hal yang baik untuk hubungan.

Namun, jika kamu terus-menerus merasa cemburu dan insecure, maka itu adalah tanda ketidakdewasaan emosional dalam hubungan.

Hal ini membawa banyak kesengsaraan dan membuat diri kita tertekan. Selain itu, hal ini menimbulkan sikap posesif yang berlebihan dan mencoba mengendalikan kehidupan pasangan.

  • Apakah Pasangan LDR Harus Komunikasi Setiap Hari? 
  • 3 Rekomendasi Aktivitas bagi Pejuang LDR agar Hubungan Awet

Seringkali, hal ini terjadi karena seseorang pernah disakiti atau dikecewakan dalam hubungan sebelumnya.

Untuk mengakhiri kesengsaraan ini, kamu harus jujur dan mencoba meyakinkan mereka bahwa apa pun yang kamu lakukan tidak perlu dikhawatirkan.

3. Memaksa komunikasi

Komunikasi yang baik memang menjadi pondasi dalam kesehatan hubungan, termasuk yang jarak jauh.

Namun bukan berarti kita harus memaksa pasangan untuk video call atau menelepon setiap hari. Komunikasi yang berkesan terpaksa justru akan merugikan bagi hubungan.

Untuk menghindari masalah ini, kedua pasangan harus menjaga komunikasi sesantai mungkin. Penting untuk menyadari bahwa pasangan kita juga bisa punya kesibukan dan kepentingannya sendiri.

4. Membiarkan pengaruh luar masuk ke dalam hubungan

Mungkin kamu punya teman yang selalu ikut campur dalam urusan pribadimu, termasuk hubungan cinta.

Ketika kamu berada dalam hubungan jarak jauh, mereka adalah jenis teman yang selalu memberi nasihat, baik positif maupun negatif.

Satu waktu mereka akan mengatakan betapa beruntungnya kamu, dan di lain waktu mereka akan mengatakan bahwa hubungan jarak jauh itu tidak akan berhasil.

Jika kamu memilih untuk selalu mendengarkan mereka, kamu akan menyesatkan diri sendiri dan merusak hubungan.

  • 4 Alasan Perempuan Tak Takut Hidup Tanpa Pasangan, Salah Satunya Faktor Ekonomi
  • Apakah Orang Ekstrovert Bisa Jadi Pasangan Orang Introvert?

Ingatlah bahwa kamu dan pasanganmu adalah satu-satunya orang yang tahu tentang status hubungan kalian, bukan mereka.

Keputusan yang tepat untuk diambil dalam situasi seperti itu adalah menghargai saran tersebut, tetapi juga mempertimbangkan pendapat pasangan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/12/01/212253520/4-alasan-pasangan-ldr-sering-bertengkar

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com