Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Catat, 3 Tahap PDKT di Aplikasi Kencan

KOMPAS.com - Aplikasi kencan merupakan cara praktis untuk menemukan pasangan hanya lewat genggaman.

Seperti hubungan cinta pada umumnya, menemukan pasangan di aplikasi kencan juga berarti harus melewati proses pendekatan alias PDKT.

Menurut Relationship Coach & Marriage Educator, Lex dePraxis, proses pendekatan ini memiliki benerapa tahap.

“PDKT ada tahapnya, terutama kalau secara online atau lewat dating app,” ujar Lex kepada Kompas.com, Senin (16/12/2024).

  • Sering Ditolak di Aplikasi Kencan, Ini 3 Cara Menghadapinya
  • Serba-serbi Alasan Para Gen Z Swipe Kanan di Aplikasi Kencan

Dengan mengikuti tahap-tahap ini, kamu dapat membangun hubungan yang sehat dan autentik, meskipun dimulai di dunia maya. Berikut tahapannya.

Tahap PDKT di aplikasi kencan

1. Pertemuan

Tahap pertama pendekatan dari hubungan di aplikasi kencan adalah bertemu secara tatap muka untuk pertama kalinya.

Setelah menjalin komunikasi melalui pertukaran pesan di aplikasi dan sudah cukup nyaman satu sama lain, maka sudah waktunya bertemu secara langsung jika ingin hubunganmu melangkah ke tahap selanjutnya.

“Pertemuan ini bertujuan untuk melihat apabila dia benar-benar seperti yang dikatakannya atau tidak,” jelasnya.

Namun, tahap ini bukan untuk mencari keseriusan, melainkan untuk melihat apabila dia sesuai dengan apa yang ditampilkan dalam profilnya dan bagaimana dia memperkenalkan diri kepada kamu melalui aplikasi kencan.

“Berarti harus mengajak ketemuan dan berkencan. Itu yang wajib dilakukan sebelum berbicara soal keseriusan dan masa depan,” tambah Lex.

  • Ghosting Umum Terjadi di Aplikasi Kencan, Apa Dampaknya pada Kesehatan Mental?
  • Alasan Para Gen Z Masih Andalkan Aplikasi Kencan buat Cari Pasangan

2. Bertemu berkali-kali

Setelah tahap pertama, yaitu bertemu untuk pertama kali, tahap kedua adalah bertemu berulang kali.

Ini termasuk untuk mengenal lingkungan masing-masing.

“Berkencanlah beberapa kali untuk ketemu dengan lingkungannya, dia juga akan ketemu dengan lingkunganmu,” ujar Lex.

Melalui tahap ini, kita dapat mengenal calon pasangan dengan lebih dalam. Misalnya, hobi dan pergaulannya.

“Masih belum ada keseriusan sama sekali di tahap ini, masih seperti berteman biasa,” tambahnya.

3. Berpacaran

Tahap terakhir dalam pendekatan adalah membuat hubunganmu dengannya resmi berpacaran.

Bagaimana memastikan kesiapannya? Dengan melakukan pertemuan beberapa kali.

“Tandanya adalah kalau kalian semakin nyambung, semakin seru, semakin banyak ketawa, semakin gampang bertemu, dan enggak hilang-hilangan orangnya,” tambah Lex.

  • Ingin Ketemu Jodoh Lewat Aplikasi Kencan? Simak 8 Tips Ini
  • Pahami 5 Tanda Kecanduan Aplikasi Kencan, Termasuk Perasaan Hampa

Setelah melalui proses mengenal lewat pertemuan-pertemuan sebelumnya, kamu akan semakin memahami apakah hubungan ini layak untuk dilanjutkan ke tahap pacaran.

“Jadi kalau sudah empat kali, sepuluh kali, atau bahkan lebih bertemu dan suasananya semakin enak, maka boleh coba untuk berpacaran,” tutup Lex.

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/12/20/070600720/catat-3-tahap-pdkt-di-aplikasi-kencan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com