Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Hal yang Bisa Dilakukan Istri jika Ditelantarkan Suami

KOMPAS.com - Kasus viral istri sakit kanker diterlantarkan suami hingga meninggal, yang terjadi di Palembang, seakan membuka mata tentang dampak besar hubungan suami istri yang tidak sehat. 

Salah satunya yakni hancurnya mental istri, yang dalam kondisi sakit diacuhkan oleh suami, padahal diharapkan bisa menjaga dan menyayanginya.

"Istri akan rentan untuk mengalami perasaan sedih, lonely, stres, takut, kehilangan harapan hingga gangguan mental terkait depresi maupun kecemasan," kata Psikolog klinis spesialisasi isu pernikahan dari TigaGenerasi Psychology Center, Pradipta Citra Safitri, M.Psi kepada Kompas.com, Jumat (31/1/2025). 

Citra mengungkap, ada beberapa hal yang bisa dilakukan istri yang sedang sakit jika sudah ada tanda-tanda diterlantarkan suami.

1. Fokus pemulihan kesehatan

Fakus utama istri adalah kesembuhan dirinya. Menurut Citra, ketika suami tidak bisa diandalkan, maka istri harus tetap memiliki inisiatif sendiri kesembuhannya, seperti makan dan minum obat teratur. 

"Penting bagi sang istri untuk tetap fokus dengan pemulihan kondisi kesehatannya," ujarnya. 

2. Sampaikan keluhan kepada pasangan 

Baik suami maupun istri yang sedang sakit, ujar Citra, perlu membangun komunikasi yang terbuka. 

Ia menyampaikan cara berkomunikasi yang perlu dilakukan, yakni tanpa ada rasa marah dan emosi. 

"Harus menyadari keterbatasan, kebutuhan, maupun harapan yang dimiliki, serta tidak ragu untuk menyampaikan hal tersebut secara asertif kepada pasangan," ujarnya.

3. Jaga kesehatan mental

Selain sembuh dari sakit, istri juga harus tetap waras dengan melakukan hal-hal positif yang bisa menjaga emosional. 

Bisa melakukan hal-hal menyenangkan seperti memanggil tukang pijat atau salon ke rumah. 

"Jangan biarkan diri terjebak dalam kesedihan berkepanjangan," tutur Citra. 

4. Cari bantuan 

Jika merasa suami mengacuhkan saat dimintai pertolongan ketika istri dalam kondisi sakit, maka yang perlu dilakukan cari bantuan segera. Bisa ke anak, keluarga hingga tetangga atau teman.

"Tidak perlu ragu untuk segera mencari bantuan atau dukungan sosial ataupun dari lingkungan terdekat maupun profesional, jika menemukan kesulitan ataupun mengalami perburukan kualitas relasi dengan pasangan," kata Citra.

5. Laporkan jika ada indikasi kekerasan

Poin penting saat suami sudah melakukan indikasi kekerasan, maka yang perlu dilakukan istri yakni melaporkan pada orang terdekat atau minta bantuan instansi berwenang seperti Kepolisian, Komnas Perempuan, dan lainnya. 

"Melaporkan kepada lingkungan terdekat atau instansi terkait jika mengalami tindak kekerasan dari pasangan," tegasnya. 

https://lifestyle.kompas.com/read/2025/02/01/213946020/5-hal-yang-bisa-dilakukan-istri-jika-ditelantarkan-suami

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com