Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Persiapan Mudik Lokal dengan Bayi, Tetap Bawa Koper

KOMPAS.com – Lebaran sering dijadikan sebagai momen untuk pulang ke kampung halaman alias mudik.

Berbicara tentang mudik, tidak semua orang punya kampung halaman yang jauh. Meski begitu, mereka tetap kembali ke kampung halaman untuk mudik lokal alias mudik aglomerasi yaitu mudik di daerah-daerah yang terhubung seperti di kawasan Jabodetabek.

Saya menjadi salah satu yang melakukan mudik lokal pada hari pertama Idul Fitri, Senin (31/3/2025). Saya “pulang kampung” ke Kota Bekasi dari Kota Depok bersama suami dan anak pertama saya yang berusia tiga bulan.

Bekasi dan Depok sama-sama berada di Jawa Barat. Jarak antara kedua kota itu sekitar 35 kilometer, jika melewati Jalan Raya Bogor menggunakan sepeda motor.

Jika menggunakan mobil melewati Tol Jagorawi, jarak tempuhnya sekitar 41 kilometer. Masing-masing memiliki waktu tempuh sekitar satu jam dan 55 menit, tergantung kondisi lalu lintas.

Meski melakukan mudik lokal, tetap aja sejumlah persiapan yang saya lakukan. Bahkan, persiapan cukup rumit karena membawa bayi berusia tiga bulan.

Nah, apa saja sih persiapannya? Simak ragam persiapan mudik dengan bayi dari ibu baru:

Persiapan mudik dengan bayi

1. Siapkan tas sesuai fungsi

Hal pertama yang dilakukan adalah menyiapkan tas sesuai fungsi. Bagi menjadi tas untuk pakaian, tas perlengkapan bayi, tas perlengkapan pribadi, dan tas oleh-oleh.

Khusus tas pakaian, saya memakai koper berukuran sekitar 28 inci. Tas berisikan pakaian sehari-hari yang akan digunakan saya, suami, dan anak saya selama beberapa hari ke depan, dan peralatan kerja.

Tas perlengkapan bayi berisikan tiga botol bayi, kotak susu dan susu yang telah dimasukkan ke dalam wadah terpisah, popok, tisu kering, tisu basah, kapas, peralatan mandi, sebotol air panas, sebotol air bersuhu ruangan, dan sepasang baju ganti.

Sepasang baju ganti sengaja ditaruh di tas perlengkapan bayi untuk memudahkan saya mengganti baju anak jika perlu di tengah perjalanan.

Tas perlengkapan pribadi berisi barang-barang seperti makeup dan peralatan mandi, dan tas oleh-oleh berisi rendang, opor ayam, dan empat stoples kue kering untuk orangtua.

2. Cuci dan siapkan mainan

Tentunya, bayi dapat merasa bosan ketika sedang tidak diajak bercanda atau mengobrol. Untuk mengantisipasinya, saya membawa seluruh mainan yang biasa dimainkan anak.

Supaya mainan siap dipakai setibanya anak di rumah eyang dan akungnya, saya merebusnya selama sekitar 10 menit. Lalu, saya biarkan sampai airnya dingin. Selanjutnya saya mencuci wadah mainannya dengan air hangat.

3. Sterilkan dan siapkan botol susu

Saya juga membawa tiga botol susu untuk mengantisipasi ketika saya tidak bisa direct breatsfeeding (DBF). Ketiganya tentu disterilkan dulu dengan direbus, dan didiamkan dalam panci sampai airnya mendingin.

Selanjutnya, hanya dua botol susu yang dibiarkan kosong. Satu botol diisi susu untuk diminum di perjalanan, atau setibanya di tempat tujuan.

4. Buat anak kenyang

Anak yang rewel menjadi tantangan tersendiri saat melakukan perjalanan mudik. Untuk membuatnya anteng, trik yang saya pelajari sebagai seorang ibu baru adalah memastikan anak dalam keadaan kenyang.

Ketika kenyang, anak jarang rewel. Jadi, sebelum berangkat mudik, saya memberinya susu terlebih dulu.

5. Ajak anak mengobrol dan bermain

Setelah diberi susu, saya menggendong anak sambil mengajaknya mengobrol dan bermain. Ini untuk membuatnya lelah, sehingga anak tidur sepanjang perjalanan.

Sejauh ini, persiapan mudik lokal yang saya lakukan berhasil membuat perjalanan lebih nyaman. Meskipun, dalam proses persiapannya memang melelahkan. Selamat mencoba!

https://lifestyle.kompas.com/read/2025/04/01/122138820/5-persiapan-mudik-lokal-dengan-bayi-tetap-bawa-koper

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com