Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Kesalahan Memilih Kacamata yang Sering Tak Disadari, Wajib Tahu!

JAKARTA, KOMPAS.com - Memilih kacamata yang salah bisa menimbulkan berbagai masalah di kemudian hari.

Selain membuat pengguna merasa kurang nyaman, kacamata tidak akan berfungsi secara maksimal.

Padahal, menurut Bertha, Vice President Communication EYE SOUL, kacamata berfungsi untuk memudahkan penglihatan dalam menjalamkan aktivitas sehari-hari.

“Kacamata optik kan kebetulan untuk keseharian membaca laptop dan lain-lain,” ujarnya pada acara EYE SOUL Mendadak Badminton di Living World Alam Sutera, Tangerang Selatan, Selasa (27/5/2025).

Oleh karena itu, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memilih kacamata.

Kesalahan Memilih Kacamata yang Sering Tak Disadari

Berikut empat kesalahan saat memilih kacamata yang sering tak disadari.

1. Tidak mencoba lensa

Tidak sedikit orang dengan minus atau silinder tinggi memilih untuk tidak mencoba lensa terlebih dahulu.

Biasanya, saat membeli kacamata di optik, mata mereka akan dicek dan diberikan kesempatan untuk mencoba lensa dari hasil pengecekan mata.

Bertha menyarankan untuk memanfaatkan kesempatan itu untuk mengetes kenyamanan selama menggunakan kacamata dengan lensa tersebut.

Ia juga menganjurkan untuk berjalan-jalan mengitari optik agar memastikan jika lensa tersebut terasa nyaman atau tidak.

“Pada saat dikasih lensa hasil pengecekan mata, jangan langsung dibikin kacamatanya. Jadi, coba dipakai dulu, dipakai jalan 30 menit, cek itu pusing atau enggak,” jelasnya.

2. Memilih frame yang terlalu berat

Beberapa kacamata memiliki material yang cukup berat dan tidak nyaman digunakan dalam waktu lama.

Hal ini sering sekali diabaikan, padahal bobot kacamata bisa memengaruhi kenyamanan saat dipakai.

Oleh karena itu, Bertha menyarankan untuk mencoba kacamata tersebut terlebih dahulu sebelum membelinya.

“Habis itu, pilih frame-nya. Pilih frame yang enggak berat. Kalau saya suka yang mungkin enteng karena nyaman. Jadi dicoba dulu,” jelas Bertha.

3. Memilih frame yang tidak sesuai bentuk wajah

Setiap orang memiliki bentuk wajah yang berbeda-beda. Ada yang memiliki bentuk wajah bulat, oval, kotak, dan sebagainya.

Oleh karena itu, Bertha menyarankan untuk menyesuaikan frame kacamata dengan bentuk wajah.

Jika kesulitan memilih, ia menganjurkan untuk mendatangi optik dan bertanya langsung ke penjualnya.

“Usahakan juga untuk cari frame yang sesuai bentuk wajah, makanya kami bisa kasih konsultasi gratis,” ujarnya.

4. Memilih frame yang tidak sesuai selera

Meski frame yang dipilih sesuai dengan bentuk wajah, jika frame tersebut tidak sesuai dengan selera pengguna, kacamata akan terasa kurang nyaman saat dikenakan.

Bertha menjelaskan bahwa hal utama yang perlu diperhatikan saat memilih kacamata adalah apakah kacamata tersebut berhasil meningkatkan kepercayaan diri atau tidak.

Jika frame itu tidak berhasil meningkatkan kepercayaan diri, dia menyarankan untuk memilih frame lain.

“Dipastikan kacamata tersebut, untuk frame-nya, harus bisa meningkatkan kepercayaan diri atau pede,” kata Bertha.

https://lifestyle.kompas.com/read/2025/05/29/180300120/4-kesalahan-memilih-kacamata-yang-sering-tak-disadari-wajib-tahu-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com