Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bolehkah Anak Main Gadget Saat Bonding Time? Ini Kata Psikolog

JAKARTA, KOMPAS.com – Gadget seperti handphone (HP) dan tablet dianggap membuat anak kecanduan. Namun, bagaimana jika gadget digunakan sebagai sarana bonding time antara orangtua dan anak?

Berikut jawaban dari Co-founder BN Montessori, psikolog Pritta Tyas, M.Psi. selengkapnya. 

  • Peran Ayah dan Ibu dalam Bonding Time Anak, Mana yang Lebih Penting?
  • Bonding Time dengan Anak Tak Harus Sempurna, Ini Kata Psikolog untuk Orangtua Sibuk

Anak main gadget saat bonding time dengan orangtua

Gadget saat bonding time, lawan atau kawan?

“Untuk usia empat tahun ke bawah, penggunaan gadget itu opsi terakhir dalam bonding time,” tutur Pritta di Decathlon Pondok Indah, Jakarte Selatan, beberapa waktu lalu.

Secara alamiah, anak berusia di bawah empat tahun belum terlalu suka gadget. Apa yang disukai dan dibutuhkan adalah bermain di luar ruangan, misalnya melakukan sensory play dan aktivitas motorik.

Pemakaian gadget, entah untuk menonton atau bermain, dapat menimbulkan keinginan untuk terus menggunakan gadget. Padahal, perkembangan anak lebih optimal jika dilakukan secara manual tanpa gadget.

Gadget saat bonding time untuk anak yang lebih tua

Usia empat sampai enam tahun

Untuk anak berusia empat sampai enam tahun, biasanya mereka sudah mulai kenal dengan gadget, tetapi seharusnya belum terlalu adiksi dengan permainan. Namun, untuk menonton masih diperbolehkan.

“Boleh enggak anak empat sampai enam tahun ini kita lakukan bonding time dengan gadget? Enggak salah, tapi kalau masih bisa enggak, ya lebih baik enggak,” ucap Pritta.

Untuk menonton bersama anak dan membahas apa yang ditonton, masih bisa dilakukan. Tujuannya untuk melihat apa yang ditonton anak, dan agar kegiatan tidak terjadi secara satu arah.

Dengan demikian, anak tidak menghabiskan waktu hanya menonton apa pun yang ditayangkan dalam gadget tanpa interaksi yang bermakna.

“Kita bisa bantu menjelaskan (tontonan). Tapi, apakah ideal untuk digunakan saat bonding time? Tidak,” kata Pritta.

Ketika menginjak usia enam tahun ke atas, biasanya anak sudah mengenal permainan dalam gadget.

Permainan mengandung adiksi karena poin yang diperoleh saat memenangkan sesuatu. Ini bisa membuat mereka ketagihan bermain gadget, bahkan sampai lupa waktu.

Lantas, apakah orangtua sebaiknya membatasi anak main gadget?

“Kalau anak sudah kenal permainan, untuk bonding time, boleh kita main bareng, tapi kalau bisa di TV. Terus ada permainan yang bergerak (seperti Nintendo Switch Sports),” ujar Pritta.

Apabila lebih memilih untuk bermain di gadget, pilih jenis permainan yang bisa dimainkan oleh dua orang atau lebih supaya bisa bergantian, misalnya catur.

“Apakah itu membentuk bonding time? Oke lah, enggak apa-apa. Karena kalau sudah enam sampai tujuh tahun ke atas, kita sudah susah mengajak mereka sensory play, sudah enggak suka,” pungkas Pritta.

https://lifestyle.kompas.com/read/2025/07/01/223100120/bolehkah-anak-main-gadget-saat-bonding-time-ini-kata-psikolog

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com