Apakah ADHD pada Anak Bisa Sembuh? Ini Penjelasan Dokter

TANGERANG, KOMPAS.com – Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) atau gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas merupakan kondisi gangguan perkembangan saraf yang umum dialami anak. 

Dokter spesialis anak dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A, MPH, menjelaskan, ADHD bukanlah kondisi yang bisa dinyatakan sembuh secara total seperti penyakit fisik. 

“Kalau ADHD, jika anak diterapi dengan baik, gejalanya bisa dikendalikan dan anaknya bisa lebih fokus saat beraktivitas,” ujar Mesty dalam acara Peluncuran Inovasi dari Tentang Anak: Boardgame Jelajahi Laut Dalam, di Bx Sea Aquarium, Sabtu (5/7/2025).

Meski begitu, dengan penanganan yang tepat, gejala ADHD dapat dikendalikan sehingga anak tetap bisa menjalani aktivitas secara optimal.

Gangguan ini membuat anak kesulitan untuk fokus, cenderung impulsif, dan sangat aktif hingga mengganggu aktivitas sehari-hari. 

CEO Tentang Anak itu menegaskan, dalam dunia medis, ADHD lebih dilihat sebagai kondisi jangka panjang yang dapat dikontrol, bukan disembuhkan. 

Pola pikir ini juga berlaku pada kondisi neurodevelopmental lainnya seperti autisme.

“Jadi sebetulnya bukan dikatakan sembuh atau tidaknya, tapi bagaimana mengendalikan gejalanya, sama juga dengan halnya autisme,” jelasnya.

Ia juga menambahkan, ADHD umumnya tidak langsung didiagnosis pada anak usia dini. 

Hal ini karena anak di bawah lima tahun masih berada dalam fase eksplorasi dan belajar, di mana perilaku aktif dan mudah bosan masih tergolong normal.

“Biasanya ADHD tidak didiagnosis sebelum anak berusia 5 tahun, karena anak masih eksplorasi, masih suka mudah bosan,” katanya.

Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk tidak terburu-buru menarik kesimpulan saat melihat anaknya sangat aktif. 

Jika ada kekhawatiran terhadap perilaku anak, Mesty menyarankan untuk melakukan konsultasi ke dokter spesialis anak agar bisa dievaluasi secara menyeluruh.