KOMPAS.com - Banyak orang tertarik mencoba poni setelah melihat tren terbaru, namun hasil akhir sering bergantung pada kecocokan model dengan gaya pribadi dan jenis rambut.
Rasa ragu juga kerap muncul karena poni membutuhkan perawatan harian dan bisa tampak berantakan jika tidak sesuai bentuknya.
Inilah alasan mengapa memahami karakter poni sebelum memotongnya menjadi penting, terutama bagi yang baru pertama kali ingin mencoba.
“Poni bekerja dengan baik karena menyatu secara natural dengan rambut di bagian samping dan tetap terlihat bagus seiring pertumbuhannya,” kata penata rambut George Northwood dikutip dari Elle, Selasa (2/12/2025).
Hal yang perlu dipertimbangkan sebelum memotong poni
Sebelum memutuskan memotong poni, ada beberapa hal penting yang perlu dipikirkan karena sebagian besar model poni memerlukan penataan harian untuk menjaga bentuknya.
Hairstylist Tom Smith mengingatkan bahwa poni hampir selalu membutuhkan styling.
“Ini bisa sesederhana membasahi sedikit lalu blow dry selama sekitar sepuluh menit setelah terbiasa,” katanya.
Namun, jika memiliki belahan rambut yang kuat, penataannya mungkin membutuhkan teknik tambahan.
Jenis rambut juga memengaruhi hasil, rambut tipis cenderung cepat jatuh, sedangkan rambut tebal atau keriting butuh lebih banyak bentuk dan panas saat styling.
Karena poni berada tepat di dahi, area tersebut juga lebih cepat berminyak, sehingga sebagian orang perlu mencuci poni lebih sering dari rambut lainnya.
Model poni tertentu, terutama yang sangat pendek seperti micro bang, lebih cepat terlihat “berantakan” saat tumbuh, sehingga perawatannya lebih intens.
Kabar baiknya, poni yang dipotong dengan baik tetap terlihat menarik saat mulai tumbuh.
“Sebagian besar poni akan berubah menjadi curtain bangs,” kata hairstylist Francesca Inverarity.
Penata rambut Tom Smith menjelaskan bahwa bentuk wajah sangat memengaruhi kecocokan model poni.
“Secara umum, wajah panjang lebih cocok dengan poni penuh, wajah yang lebih lebar cocok dengan curtain bangs atau poni panjang menyapu, dan wajah persegi sebaiknya menghindari poni yang dipotong lurus atau dibelah di tengah,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa poni dengan bentuk lengkung atau menyamping cenderung lebih lembut dan cocok untuk wajah persegi.
Sementara itu, wajah bulat biasanya lebih cocok dengan poni panjang yang sedikit terbelah agar wajah tidak terlihat semakin lebar.
Adapun Northwood memberi catatan khusus bagi mereka yang memiliki dahi pendek. Poni yang dipotong lebih dalam dapat membantu menyeimbangkan proporsi wajah dan tampilan yang lebih harmonis.
Jika masih ragu, para stylist ini sepakat bahwa memulai dari poni yang lebih panjang adalah pilihan aman. Poni selalu bisa dipendekkan sedikit demi sedikit, tetapi tumbuhnya kembali membutuhkan waktu.
Bagi yang ingin mencoba tanpa komitmen penuh, poni clip in bisa menjadi solusi sementara.
Cara menata poni untuk pemula
Menata poni dengan benar sangat memengaruhi hasil akhirnya. Northwood menyarankan untuk mulai menata saat rambut masih lembap dengan mengarahkan pengering rambut ke bawah sesuai arah jatuhnya poni.
“Arahkan angin hair dryer ke depan lalu bentuk dengan sisir bundar,” kata Northwood.
Jika ingin tanpa panas, poni bisa dibentuk menggunakan sisir saat rambut mengering alami. Yang terpenting, jangan biarkan poni mengering dalam posisi berdiri atau tertekuk, karena bentuk itu akan sulit diubah.
Untuk menambah tekstur, gunakan tekstur spray ringan. Sedikit styling cream juga dapat membantu mengatasi frizz (mengeriting) atau menambah volume.
Jika bangun tidur dengan poni yang berantakan, cukup basahi sedikit, bentuk ulang, lalu keringkan kembali.
“Kuncinya adalah tidak menata poni secara berlebihan. Gunakan pendekatan ringan saja,” ujar Northwood.
https://lifestyle.kompas.com/read/2025/12/02/170000920/cara-menentukan-model-poni-sesuai-bentuk-wajah-menurut-hairstylist