Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Diet Membentuk Badan, Ini Cerita Komang Kecilkan Lingkar Pinggang 7 Cm dalam 8 Bulan

Namun bagi Komang Tri Santi (36), ibu rumah tangga asal Jakarta, prosesnya tak hanya soal menurunkan ukuran tubuh, tetapi menemukan pola makan dan rutinitas yang benar-benar bekerja untuk dirinya.

Selama delapan bulan terakhir, ia berhasil mengecilkan lingkar pinggangnya sekitar 7 sentimeter, dari 74 cm menjadi 67–68 cm, tanpa diet ekstrem.

Perjalanan diet dan olahraga mengecilkan lingkar pinggang

Komang memulai perjalanannya pada Maret 2025 setelah menyadari celana jeansnya tak lagi bisa dikancingkan.

Saat bercermin, ia merasa tubuhnya tak lagi nyaman dilihat maupun dirasakan.

Di saat banyak orang memilih diet ketat sebagai langkah pertama, Komang justru mengombinasikan dua hal, yaitu mengatur pola makan dan kembali melatih otot dengan weight lifting.

"Weight lifting itu exercise atau latihan badan yang pakai beban, bebannya bisa pakai dumbbell, barbell, kettlebell atau alat alat latihan yang ada di gym. kenapa harus pakai beban? Untuk melatih dan membangun otot," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (5/12/2025).

Latihan ini tidak selalu membutuhkan barbell atau mesin gym; pemula bisa mulai dengan beban yang lebih ringan seperti dumbbell, kettlebell, atau bahkan resistance band.

Mengurangi UPF dan gula, tapi tetap realistis

Sebagai ibu rumah tangga dan small eater, diet ketat bukan pilihan. Komang lebih fokus memperbaiki pola makan secara bertahap.

"Aku mulai mengurangi makanan ultraprocessed, mengurangi gula, dan menambah porsi protein," ujarnya.

Meski sering kesulitan memenuhi kebutuhan protein harian, perubahan kecil yang konsisten ini membuat tubuhnya lebih stabil dan tidak mudah lapar.

Dikutip dari Healthline, pola makan tinggi protein dapat membantu menjaga massa otot, meningkatkan metabolisme, dan mendukung perubahan komposisi tubuh, terutama ketika dikombinasikan dengan latihan kekuatan.

Manfaat weight lifting untuk tubuh

Selain mengatur makan, Komang mengandalkan weight lifting sebagai inti dari prosesnya.

Latihan ini ia lakukan di gym kompleks rumahnya, fasilitas yang sebenarnya tak ia sentuh selama hampir empat tahun.

“Sayang banget sudah bayar iuran tapi enggak pernah dipakai,” katanya sambil tertawa.

Mengutip Healthline, weight lifting adalah latihan kekuatan yang menggunakan beban seperti dumbbell, barbell, kettlebell, atau resistance band untuk melatih dan membentuk otot.

Latihan ini dapat meningkatkan metabolisme tubuh dan membuat bentuk tubuh lebih firm, bukan sekadar mengecil.

Itu pula yang dialami Komang. Dalam dua foto yang ia ambil dengan dress yang sama, siluet tubuhnya terlihat jauh lebih padat, terutama di area pinggang, punggung, dan pinggul.

Hasilnya tak hanya nampak di cermin

Selain turun ukuran pinggang, Komang merasakan tubuhnya lebih bertenaga dan jarang sakit.

Ketika suami dan anaknya sempat mengalami pilek bersamaan, ia tetap fit.

“Kalau ibu tumbang, rumah ikut tumbang. Jadi aku harus kuat,” ujarnya.

Staminanya meningkat. Dulu ia tak sanggup berlari 50 meter tanpa dada terasa perih.

Sekarang ia bisa berlari 1 kilometer tanpa berhenti. Ia juga lebih kuat menggendong anaknya yang berbobot 16 kilogram sambil naik tangga.

Menurut Komang, banyak orang menunda memulai karena merasa harus punya akses ke gym, padahal tak selalu demikian.

Weight lifting bisa dilakukan dari rumah dengan resistance band dan mengikuti gerakan di YouTube. Kuncinya adalah konsistensi dan teknik yang benar agar tidak cedera.

https://lifestyle.kompas.com/read/2025/12/05/200920020/diet-membentuk-badan-ini-cerita-komang-kecilkan-lingkar-pinggang-7-cm

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com