Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Ekses Teknologi!

Kompas.com - 09/12/2008, 21:22 WIB

PERKEMBANGAN teknologi, khususnya telepon dewasa ini semakin luar biasa. Alat komunikasi jarak jauh ini sudah berkembang menjadi telepon genggam dengan berbagai layanan, seperti sms, kamera, video recorder, TV, internet, dan bahkan bisa saling melihat lawan bicara.

Secara umum, di satu sisi, teknologi sangat bermanfaat dan dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Aktivitas dan kegiatan manusia semakin dipermudah. Untuk menggandakan catatan atau tulisan, kita tidak perlu lagi menulis berlembar – lembar, cukup menggunakan mesin fotokopi.
 
Di sisi yang lain, perkembangan teknologi juga perlu diwaspadai karena dapat memunculkan dampak negatif bagi kehidupan manusia. Beberapa penelitian menemukan dampak negatif dari beberapa alat - alat elektronik bagi kesehatan manusia. Beberapa alat ada yang menyebabkan gangguan pada otak, mata ataupun pendengaran manusia.

Yang perlu diwaspadai juga adalah dampak psikologis, khususnya pada relasi antarmanusia. Bisa jadi, gara-gara televisi, antaranggota keluarga bertengkar atau berselisih karena masing – masing memiliki tayangan favorit, sementara tidak ada yang mau mengalah. Gara-gara televisi pula keluarga menjadi terpecah karena masing – masing memiliki TV sendiri-sendiri. Ada anggota keluarga yang memilih keluar rumah dan bergabung dengan orang lain yang memiliki tayangan favorit sama. Akhirnya relasi antaranggota keluarga renggang. Televisi membuat jarak yang memisahkan mereka.

Contoh lain, seorang anak yang kedua orang tuanya sibuk bekerja, menjadi kesepian karena dia tidak boleh keluar rumah. Anak pun lebih memilih bermain komputer atau play station. Anak menjadi kecanduan. Waktunya habis untuk bermain. Akibatnya, anak menjadi malas belajar dan enggan melakukan kegiatan lain atau bertemu dengan orang lain.

Menurut Etikawati (2008), seorang psikolog anak, dampak positif atau negatif dari perkembangan teknologi ditentukan oleh manusia yang menggunakan teknologi tersebut. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap klien - kliennya, Etikawati menemukan bahwa dampak teknologi ditentukan oleh potensi, kecenderungan atau sikap yang ada dalam diri seseorang.

Kehadiran TV dapat menjadi pemecah keluarga ketika masing – masing anggota keluarga lebih mengutamakan dirinya, bersikap egois dan tidak mau mengalah. Tetapi TV dapat menjadi pemersatu keluarga dan menambah kehangatan keluarga ketika masing – masing anggota keluarga menyadari dirinya dan tidak egois. Keluarga dapat bersama – sama menikmati dan membahas tayangan TV yang sedang dilihat. Kebiasaan tersebut dapat menciptakan komunikasi dan kedekatan antaranggota keluarga.

Kasus anak yang kecanduan bermain komputer atau PS juga dapat dilihat sisi psikologisnya. Anak tersebut kecanduan permainan komputer atau PS mungkin karena ia kurang perhatian dari orang tuanya, sehingga permainan dijadikan pelarian untuk menghilangkan kesepiannya. Ia bermain tidak hanya untuk mencari hiburan, tetapi juga untuk mencari teman. Ia merasa senang dan tidak sendiri ketika bermain.

Berdasarkan kasus- kasus tersebut dapat dipelajari bahwa teknologi dapat sangat bermanfaat dan berdampak positif ketika manusia menggunakan teknologi secara tepat sesuai dengan fungsinya. Manusia juga perlu menyadari kondisi dirinya, jangan sampai teknologi berdampak negatif karena seseorang memiliki potensi, kecenderungan atau sikap yang negatif di dalam dirinya. Manusia perlu waspada agar jangan sampai dimanfaatkan oleh teknologi, sebaliknya manusialah yang harus memanfaatkan teknologi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com