Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memilih Makanan Rendah Kolesterol

Kompas.com - 09/11/2009, 09:38 WIB

Berbeda dengan orang Italia yang lebih menyukai kedelai, senang jagung bakar dan kacang tanah; rata-rata kadar kolesterol darah mereka lebih rendah dibandingkan orang Finlandia.

Konsumsi ideal kolesterol seharinya, sebenarnya tidak ada batasan yang pasti. Hanya saja ahli gizi dari RS Cipto Mangunkusumo menyarankan, sebaiknya tidak mengkonsumsi kolesterol lebih dari 300 mg per hari.

Untuk itu diperlukan pengetahuan yang cukup mengenai kandungan berbagai jenis bahan pangan yang mengandung kolesterol tinggi. Mengingat kolesterol dalam darah juga dipengaruhi oleh masukan lemak dalam makanan, terutama jenis asam lemak jenuh, kandungan asam lemak juga perlu diperhatikan.

Kembali  ke Tradisional
Kiat memilih makanan rendah kolesterol adalah membatasi sumber hewani. Perbanyak makanan dari bahan nabati. Selain tidak mengandung kolesterol, sumber nabati juga mengandung bahan aktif non nutrisi yang dapat menurunkan kadar kolesterol. Misalnya isoflafon dari biji-bijian, pektin dari buah dan sayur, serta serat dari biji-bijian, buah dan sayur.

Tentu maksudnya bukan menyarankan pantang sama sekali sumber pangan hewani, melainkan harus membatasi dan memilih. Daging sebaiknya yang berserat halus, seperti daging ayam. Jika ingin makan daging sapi, pilih yang tanpa lemak. Hindari otak dan jeroan. Pilih ikan yang relatif rendah kolesterolnya, dibanding kerang-kerangan.

Fast food (makanan cepat saji) apa pun jenisnya, sebaiknya dikurangi atau dibatasi. Jenis makanan ini umumnya mengandung kolesterol cukup tinggi. Sebagai pedoman, dapat dilihat hasil analisis berbagai makanan fast food dari Australia.

Cake coklat sepotong mengandung 100 mg kolesterol.  Burger jenis kombinasi telur dan keju setiap porsi mengandung 110 mg kolesterol. Steak mulai dari jenis chuck steak, rib steak, round steak, sampai rump steak mengandung rata-rata 100 sampai 200 mg kolesterol setiap porsi. Makanan yang mengandung keju, apa pun jenisnya, seperti cheese pizza, burger cheese, cheese omelet, kolesterolnya bervariasi antara 100 sampai 200 mg per porsi.

Menu tradisional Indonesia yang biasa dikonsumsi sehari-hari, rata-rata mengandung sedikit kolesterol.  Misalnya nasi dengan lauk tempe, daging, sayur, buah dan kacang hijau hanya mengandung kolesterol sebesar 70 mg. Nasi goreng dengan omelet mengandung kolesterol sekitar 50 mg (berasal dari telur).

Kalau makan malam dengan nasi, sayur bening bayam, kacang merah, dengan lauk tahu, tempe dan ikan asin atau ikan goreng, hanya mengandung kolesterol 20 mg. Jelas, mempertahankan menu tradisional sangat membatasi asupan kolesterol. @

Ir. Faisal Anwar, M.Sc., staf pengajar Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, IPB

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com