Secara umum, sindroma koroner akut, menurut Djoko, antara lain disebabkan sumbatan di pembuluh darah koroner. Penyumbatan pembuluh darah koroner lantaran ateroklerosis (perkapuran) yang diawali dengan penimbunan lemak pada lapisan-lapisan pembuluh darah tersebut. Di samping itu, terjadi penyempitan (spasme).
Pembuluh koroner mengalirkan darah ke otot jantung sehingga organ itu memperoleh oksigen dan nutrisi untuk berkontraksi tanpa henti. Penyumbatan itu menghambat aliran oksigen dan nutrisi ke otot jantung berkurang sehingga terjadilah gangguan keseimbangan yang berujung pada kerusakan otot jantung.
Faktor risiko, antara lain, adanya ”bakat”, misalnya orangtua yang berpenyakit jantung, diabetes, hipertensi, kolesterol tinggi, dan merokok. Faktor-faktor tersebut merusak pembuluh darah.
Pencegahan primer terhadap sindroma koroner akut terutama ialah dengan menghindari faktor risiko dengan, antara lain, menjalani gaya hidup sehat, seperti olahraga yang cukup dan teratur, pola makan tepat, dan istirahat cukup.
Selain itu, dapat dengan
Dia menambahkan, ventrikel fibrilasi dapat dipicu pula oleh kadar magnesium yang rendah dalam darah.
”Kecukupan magnesium dapat dijaga dengan mengonsumsi ikan. Terutama ikan lele dan patin setidaknya tiga kali satu minggu sekitar 100 gram sekali konsumsi,” ujarnya.