Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terbang Bersama Kebaya

Kompas.com - 26/09/2010, 11:50 WIB

”Selain menjadi model yang tak akan ketinggalan zaman, cheongsam juga dinilai cocok untuk dipakai pramugari dari beragam usia,” kata Direktur Umum Lion Air Edward Sirait, pertengahan September lalu. Model seragam pramugari Lion Air ini ditentukan sendiri oleh perusahaan tanpa campur tangan perancang busana.

Baju cheongsam ini dipadu dengan rok panjang dengan belahan yang tingginya hingga sepaha. ”Kami memperhitungkan fleksibilitas gerak pramugari untuk kepentingan tugas mereka. Tinggi belahannya bahkan telah diperhitungkan, termasuk saat pramugari harus berlari pada situasi tertentu. Apalagi, setiap pramugari melakukan uji coba saat fitting pakaian. Jadi, ukuran saat fitting sama seperti yang dilakukan saat bertugas,” tutur Edward.

Tahan api
Seragam pramugari benar-benar mempertimbangkan faktor estetika dan kegunaan. Saat bertugas, pramugari tidak hanya dituntut tampil cantik dan elegan, tetapi juga harus gesit dan cekatan melayani penumpang. Dalam keadaan darurat, ia harus bergerak cepat untuk menyelamatkan penumpang.

Obin membuat motif kain yang inspirasinya diambil dari motif lereng gondosuli. Ia lalu menambahkan motif sayap burung garuda dan titik-titik kecil yang melambangkan bunga melati.

Tata letak lereng (miring) pada kain, menurut Obin, tampak lebih elegan jika dipakai. Kain yang dikenakan memiliki belahan di bagian depan setinggi lutut sehingga membuat pramugari leluasa bergerak.

Untuk kebaya, sebelumnya Obin mendesain model kebaya kutu baru, tetapi tim panelis seragam Garuda memilih kebaya gaya kartini karena alasan lebih praktis. Pertimbangan kedaruratan membuat pihak Garuda Indonesia memilih material kain campuran katun dan polyester yang tahan api dan tidak mudah kusut.

Seragam Garuda tidak lagi hanya berwarna biru tua dan hijau tosca, tetapi juga jingga. Warna seragam yang akan dikenakan secara bertahap mulai bulan Oktober mendatang ini disesuaikan dengan warna baru pada kabin pesawat yang didominasi coklat terakota, jingga, dan merah bata. Selain awak kabin, seragam Garuda juga akan dipakai untuk unit lain.

Musa mempertimbangkan banyak hal sebelum memilih material untuk seragam Mandala. Salah satunya adalah kekuatan bahan terhadap gesekan. Sepanjang pengamatannya, pakaian pramugari rentan rusak akibat bergesekan dengan sabuk pengaman yang dikenakan.

Salah satu pertimbangan itu membuat Musa memilih bahan polyester hightwist (yang dipilin dua kali) sehingga kuat dan tidak mudah berbulu kalau dicuci. Material tersebut juga tidak mudah lecek sehingga cocok untuk keperluan perjalanan. Untuk Mandala, Musa memakai motif kain lurik dan batik truntum sebagai simbol kebahagiaan. Batik dipilih karena lebih dikenal masyarakat luas.

(Lusiana Indriasari/Yulia Sapthiani)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com