Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Barbie Berkerudung dari Gresik

Kompas.com - 13/10/2010, 14:11 WIB

ADI SUCIPTO KISSWARA

Barbie merupakan salah satu boneka yang diminati. Selain untuk koleksi pribadi, bisa pula untuk suvenir pernikahan, kado teman yang berulang tahun, atau hadiah untuk orang terkasih. Barbie dikenal sebagai sosok yang cantik dan anggun, apalagi jika mengenakan busana adat Nusantara. Barbie bukan hanya jelita saat mengenakan baju pesta, mengenakan pakaian adat Minang juga tampak cantik. Dia juga tidak kalah cantik saat mengenakan kerudung biru dengan baju muslim motif kembang.

Boneka itu bisa diberi busana apa saja sesuai selera pemiliknya. Bila ingin mengubah penampilan Barbie setiap hari, tinggal beli saja bonekanya, lalu beli busana berbagai model, maka Barbie selalu tampil beda sesuai selera pemiliknya.

Membuat busana adat Nusantara khusus untuk boneka-boneka kecil dengan tinggi sekitar 30 sentimeter, bukan saja mendatangkan penghasilan tambahan bagi Iswahyuni dan lima penjahitnya.

Mereka juga turut memperkenalkan aneka busana adat dari berbagai suku di Indonesia lewat boneka. ”Kami ingin menunjukkan betapa kayanya budaya Indonesia,” kata Iswahyuni yang ditemui di Gresik.

Apa yang dilakukan Iswahyuni merupakan bentuk edukasi sederhana pengenalan budaya bangsa. Selain busana adat Nusantara, dia juga merancang busana perempuan pada umumnya. Dia pun merancang baju untuk boneka Barbie dengan busana muslimah, yakni mengenakan kerudung. Barbie tampak semakin anggun dan menarik. ”Saya buat boneka mengenakan busana muslimah karena Gresik identik dengan kota santri,” tutur Iswahyuni.

Dia menekuni usaha suvenir boneka sejak tahun 2007 di kediamannya di Jalan Veteran IX/61, Gresik. Saat ini pesanan datang dari wilayah Jawa Timur, terutama Gresik. Pesanan paling banyak untuk suvenir pernikahan, bisa mencapai 200 hingga 400 boneka yang sudah mengenakan baju khas Indonesia. ”Pembelian selain pesanan bisa mencapai 30 boneka per hari jika ramai,”katanya.

Limbah konveksi

Dia juga melayani pembelian busana untuk boneka agar pembeli bisa mengganti sendiri sesuai selera. Satu pasang baju boneka dihargai Rp 5.000. Jika membeli satu lusin (12 pasang), harganya hanya Rp 35.000.

Bahan untuk membuat busana boneka adalah kain perca yang memanfaatkan limbah penjahit atau usaha konveksi. Ada bahan perca dari kain sprei atau sarung bantal. Khusus untuk bahan pakaian adat Nusantara, dibeli bahan per potong untuk satu pasang baju, seperti kain songket atau kain adat daerah tertentu.

Namun, bahan baku busana boneka lebih banyak memanfaatkan limbah konveksi dari industri rumahan yang ada di Gresik. ”Daripada bahan itu terbuang, lebih baik dimanfaatkan. Yang penting bisa memberikan penghasilan tambahan bagi ibu-ibu rumah tangga di sekitar saya,” kata istri dari Darusman Hadi itu.

Saat pemilihan kepala daerah hingga pemilihan legislatif, boneka ”dipermak” dengan busana sesuai selera pemesan. Boneka-boneka itu untuk suvenir saat kampanye. Harga boneka yang mengenakan busana muslim atau busana wanita umumnya Rp 25.000. Namun, khusus boneka yang mengenakan pakaian adat Nusantara harganya Rp 50.000 per boneka. ”Bahannya lebih mahal karena kainnya langsung dibeli dari toko, bukan dari dari kain perca,” ucap ibu dari Indria Zahra itu.

Dari setiap potong kain bisa dibuat 20 baju boneka. Khusus untuk kerudung boneka, per meter kain kerudung bisa dibuat 32 kerudung mini.

Sementara ini produksi belum maksimal karena prinsipnya memanfaatkan waktu dan menambah penghasilan ekonomi keluarga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com