Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unjuk Pribadi Diri Lewat Busana "Femme Fatale"

Kompas.com - 20/10/2010, 11:33 WIB

KOMPAS.com - Nama-nama seperti Lauren Bacall, Marilyn Monroe, dan Greta Garbo terkenal pada tahun 40-50an. Namun, nyatanya, ketenaran para perempuan ini melebihi masa hidupnya. Keunikan, kepribadian, keberanian, juga gaya mereka membuat mereka berbeda dan mencirikan kecantikan perempuan pada masanya. Tak heran, masih banyak orang yang mengindentikkan kecantikan pada masa itu dengan gaya mereka.

Tahun ini, perancang kenamaan Indonesia, Sebastian Gunawan, dan istrinya, Cristina Panarese mengungkap koleksi busana mereka yang terinspirasi dari keberanian dan kepribadian para perempuan yang memiliki gaya mereka sendiri. Dalam siaran kepada pers, Sebastian Gunawan menyatakan, "Para perempuan itu pada zamannya sama seperti perempuan lain. Namun, apa yang membuat pengaruh mereka diingat sampai sekarang? Mereka tidak dianugerahi gelar diva, tetapi orang melihat hal yang fatal. Fatal bukan berarti berbahaya, tetapi perempuan yang memiliki karakter yang kuat dari penampilannya, meskipun hasilnya tidak over the top."

Menurut perancang yang akrab dipanggil Seba ini mengatakan, sekarang ini, banyak perempuan yang tanpa mereka sadari ingin terlihat seperti selebriti A atau supermodel B. "Saya melihat Victoria Beckham sebagai Femme Fatale, ia memakai gaun rancangan A, B, atau C, sesuatu yang juga dilakukan perempuan lain, namun cara dia membawakan dirinya itulah yang membuat gayanya sangat fatal. Orang yang melihat akan langsung berkata 'wow'. Pada akhirnya, baju bisa sama saja, namun ketika dikenakan pada tubuh seseorang, bisa terlihat berbeda. Yang membuat berbeda adalah kepribadian itu sendiri."

Pada peragaan yang berlangsung pada hari Senin (18/10/2010) di Hotel Mulia, Senayan itu, Seba tidak terlalu banyak menggembar-gemborkan desain panggung, karena menurutnya, desain busananya itu sendirilah yang seharusnya menjadi bintang. Tahun ini, koleksi Sebastian Gunawan's Collection 2011 banyak mengambil ide dari gaya berbusana tahun 1940, 1950, dan 1960an.

Mungkin yang ada di bayangan, akan banyak potongan kuno, seperti busana A-line atau baju blazer (suit), dengan rok lipit karena pada zaman itu masih masa perang. Namun Seba dan Cristina mengubah kesan "jadul" menjadi lebih modern. Pasangan ini mengolahnya menjadi koleksi yang berkolaborasi dengan tren zaman sekarang.

Contohnya, lace yang banyak digunakan pada zaman itu dipadankan pada dress dengan desain konstruksi pinggul. Atau celana panjang palazzo yang biasa dikenakan para perempuan zaman itu demi kepraktisan, dibuat menyambung dengan atasan (jumpsuit) dari bahan sutera dan sedikit draping. Banyak kali terlihat Seba mengulik detail pada bagian lingkar leher, dada, dan pundak untuk menarik perhatian kepada wajah si pemakai. Yang unik, Seba memasukkan unsur yang mendetail pada setiap busananya, contoh, sarung tangan yang pada zaman itu, saat peperangan, perempuan harus tangguh, dan sarung tangan menjadi salah satu cara menunjukkannya. Sarung tangan ini didesain sebagai bagian dari busananya, sehingga memberi kesan "matching".

Seba dan Cristina juga banyak mengolah detail dan cutting, terlihat sedikit gaya zaman 40, 50, dan 60an dengan padu padan stitching, pola yang geometris, dan tambahan ornamen yang meneriakkan "modern". Penggunaan detail pun memang terlihat total dalam koleksi ini. Banyak penggunaan payet, semi precious stone, kristal Swarovski, foil, dan masih banyak lainnya yang kebanyakan diletakkan di sekitar dada, perut atas, sarung tangan, dan bagian bawah gaun.

Secara total, koleksi Sebastian Gunawan ini banyak beri alternatif dalam bentuk cutting, bahan, siluet, dan detail yang unik, sehingga para pelanggan bisa bebas memilih seperti apa kepribadiannya. "Saya tidak ingin mendikte konsumen, saya ingin konsumen yang memutuskan apa yang sesuai untuk kepribadiannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com