Sup Iga Asam Pedas

Oleh Fabiola Ponto & Nina Susilo

Aroma sedap meruap begitu tutup mangkuk sup iga asam pedas yang tersaji di atas meja dibuka. Sup yang berada dalam mangkuk berwarna hijau itu semakin harum karena disajikan bersama irisan cabai, potongan tomat segar, daun bawang, kemangi, dan jagung manis. Taburan bawang goreng menambah sedap aroma sajian. 

Pada musim hujan yang sejuk seperti sekarang, sup segar yang hangat dan gurih sangat cocok sebagai pilihan untuk makan. Apalagi ada rasa pedas dan sedikit asam membuat mulut tidak sabar untuk segera mencicip hidangan ini.

Sup iga asam pedas di Kafe Mekarsari Hotel Santika, Surabaya, sungguh menggoda selera. Benar-benar maknyus! Baru melihat dan mencium aroma harum nan segarnya saja, nafsu makan yang menurun meningkat kembali.

Kuah hangat gurih dan segar ini menemani beberapa potong daging iga yang direbus sampai lunak. Daging yang sangat empuk. Tanpa perlu menggigit, daging bisa terlepas dengan mudah dari tulang.

Ditambah kerupuk melinjo, sambal, dan irisan jeruk nipis yang bisa ditambahkan sesuai selera, kita tidak akan begitu saja berhenti makan bila sajian itu belum tandas.

Jangan lupa makan selagi hangat agar kenikmatannya tidak berkurang. Tidak heran sup iga asam pedas menjadi salah satu andalan Kafe Mekarsari.

Iga lokal

Cindy, seorang pengunjung yang mencicipi sup iga asam pedas menganggukkan kepalanya saat makan. Sambil menggunakan sendok, dia memerhatikan isi sup di hadapannya.

Penggemar makanan pedas tersebut terlihat puas saat melihat irisan cabai. ”Rasanya enak, asin, gurih, asam, dan pedasnya pas, sangat menggugah selera,” katanya seusai mencicip tanpa mengalihkan pandangan dari hidangan di hadapannya.