"Prinsip dasar keuangan adalah jujur pada diri sendiri. Udah pantas belum, misalnya, punya barang yang cicilannya Rp 2 jt per bulan, sementara gajinya Rp 4 juta. Ada tidak uang yang kita miliki untuk membayar kartu kredit?" kata Ligwina memberi gambaran.
Kita juga perlu lebih berani menolak pinjaman tunai atau fasilitas lain yang ditawarkan secara agresif oleh pihak bank. Tak perlu merasa kesal karena mengambil program karena merasa dipaksa pihak bank. Bila memang tak mau menerima tawaran tersebut, tolak saja dengan tegas.
"Jangan komplain karena tawaran kartu kredit, tapi kita tanda tangan juga (untuk menyepakati tawaran tersebut). Nanti marah-marah karena ditagih," tutur penulis buku Untuk Indonesia yang Kuat: 100 Langkah untuk Tidak Miskin ini, gemas.
Ligwina mengingatkan, kasus kekerasan seperti yang menimpa Irzen Octa tidak dapat dikaitkan dengan kewajiban nasabah untuk membayar utangnya. Sikap kasar yang ditunjukkan debt collector tidak dapat dibenarkan, tetapi Anda pun perlu membantu diri sendiri dengan membayar lunas utang Anda.
"Saya harus tegas di sini karena orang suka menghindari membayar utangnya sendiri. Kalau nggak mau bayar, itu tanggung jawabnya sendiri!" tukasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.