Sekretaris Perusahaan PT KAI Commuter Jabodetabek Makmur Syaheran mengatakan, tiket elektronik untuk KRL Jabodetabek rencananya diberlakukan pada awal 2012. ”Sistem ini mempunyai perubahan mendasar dari model tiket yang digunakan saat ini. Kami tidak boleh tergesa-gesa dalam mengimplementasikan tiket elektronik,” katanya.
Selama ini, tiket KRL Jabodetabek masih manual. Penumpang membeli tiket di loket dan diberi karcis berupa selembar kertas. Karcis ini diperiksa petugas di dalam KRL. Pada penerapan tiket elektronik, penumpang akan menggunakan kartu dengan saldo tertentu. Saldo pada tiket berkurang bila penumpang melakukan perjalanan.
Makmur mengakui penerapan tiket elektronik akan memecahkan beberapa persoalan yang dihadapi saat ini, seperti besaran harga tiket KRL. ”Dengan tiket elektronik, bisa saja diberlakukan harga tiket berdasarkan jarak tempuh penumpang,” tuturnya.
Selain itu, subsidi bagi penumpang KRL juga bisa diberlakukan lewat kartu yang berfungsi sebagai tiket kereta.
Bersamaan dengan rencana pelaksanaan pola operasional baru KRL, Makmur mengatakan, banyak desakan untuk segera memberlakukan tiket elektronik. Sementara ini pihaknya masih fokus pada pelaksanaan pola operasional baru.