Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dini Makmun, CEO di Usia 38 Tahun

Kompas.com - 27/07/2011, 13:11 WIB

Sebenarnya Dini tahu betul bahwa dia tak menyukai berada di dalam lingkungan yang formal dan kaku. Namun, dia kesulitan menemukan habitat yang pas dengan keinginannya.

Dini pun akhirnya mengajukan tawaran terakhir pada orangtua, meminta dikuliahkan di Singapura dan berjanji menyelesaikannya. Janji ini dipenuhi. Dini menyelesaikan diploma tiga tentang management support di Advance Training Technique dan kembali ke Indonesia tahun 1992.

Kisah pencarian Dini berlanjut ketika dia bekerja di Bank Sumitomo Niaga. ”Awalnya merasa gaya. Bekerja di kawasan Sudirman, pakai blazer. Tipikal wanita karier banget. Tetapi, lagi-lagi, saya merasa ada yang kurang,” katanya.

Model dan iklan
Perkenalan dengan dunia iklan akhirnya terjadi di tahun 1994 ketika Dini diminta menjadi model iklan sebuah pusat perbelanjaan. Saat itu dia melihat sebuah tim yang selalu berdiskusi, terutama tentang artistik dan berinteraksi secara kasual, yang belakangan diketahui kalau tim tersebut berasal dari agensi iklan. ”Kayaknya seru,” kata Dini.

Ketertarikan dengan iklan kemudian direalisasikan dengan mengikuti kursus malam hari selama enam bulan yang diselenggarakan Persatuan Perusahaan Periklanan (P3I). Dini bahkan rela dipotong gaji karena sering meminta izin pulang lebih cepat untuk mengikuti kursus.

Tamat mengikuti kursus yang bermaterikan dunia iklan secara umum, perjalanan karier Dini di dunia kreatif ini dimulai dengan menjadi account executive (AE) Perwanal DMB & B, tentunya setelah mengundurkan diri dari bank. Dini pun jatuh cinta pada dunia iklan.

”Sejak saat itu, saya bisa bilang ’akhirnya, saya bisa menemukan dunia saya’. Bagi saya, perjalanan panjang ini menjadi bagian dari proses pencarian diri,” kata Dini yang tak hanya menemukan habitatnya, tetapi juga pasangan hidup di dunia iklan.

Setelah meniti karier di Perwanal hingga tahun 2000, Dini sempat berhenti bekerja selama dua tahun karena diboyong sang suami ke Singapura. Baru pada saat kembali ke Indonesia di tahun 2004, kariernya melejit. Dimulai dengan menjadi client service director di agensi iklan asal Amerika Serikat, JWT, lalu bergabung dengan Saatchi & Saatchi Indonesia pada tahun 2006.

Berada di dunia yang regenerasinya begitu cepat, Dini pun dituntut beradaptasi dengan perkembangan zaman, termasuk dalam bidang teknologi. ”Saya harus selalu memperluas wawasan yang juga berguna untuk selalu memunculkan imajinasi. Karena selain kemampuan dan perilaku yang baik, daya imajinasi sangat dibutuhkan dalam dunia iklan. Begitu pula dengan kemampuan mendekatkan diri dengan konsumen,” katanya.

Karena, lanjutnya, kualitas iklan tak hanya bergantung pada sisi artistik dan visual, tetapi juga kedekatan emosi dengan konsumen.

(Yulia Sapthiani)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com