MADIUN, KOMPAS.com - Sedikitnya 239 anak balita di Kabupaten Madiun mengalami gizi buruk, dan 3.000 lebih balita mengalami gizi kurang selama tahun 2011.
Tingginya angka gizi buruk itu, disebabkan pola asuh orangtua atau keluarga yang kurang benar terhadap anak.
"Memang ada faktor lain seperti kemiskinan, sakit, dan berat bayi lahir rendah. Namun lebih dari 60 persen kasus di Madiun disebabkan oleh pola asuh yang salah," ujar Kepala Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun, Christy Maulina, Kamis (6/10/2011).
Untuk menekan angka gizi buruk dan kurang gizi, pemerintah mengembangkan program Dita (dini, tanggap, asuh). Artinya, masyarakat dituntut mengenali sejak dini gejala gizi buruk, kemudian menanggapinya dengan memberikan makanan tambahan.
Selanjutnya, ungkap Christy, memberikan asuhan kepada orangtua bayi dengan cara memberikan pengetahuan pola asuh yang benar seperti ketrampilan menyajikan makanan dengan gizi berimbang kepada bayi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.